Menolak Lupa Sejarah Paling Memalukan Atletico Madrid: Awal Milenium Ketiga, Terdegradasi ke Kasta Kedua

Atletico Madrid menjalani musim 2000/01 di Divisi Segunda yang merupakan kasta kedua kompetisi sepak bola Spanyol. Awal musim, Atletico masih dilatih Fernando Zambrano.
Namun lima laga awal Divisi Segunda, Zambrano cuma menghasilkan empat poin, hasil tiga kali kalah, sekali menang, dan sekali imbang. Zambrano lantas dipecat pasca laga pekan ke-5, digantikan Marcos Alonso.
Tangan dingin Marcos Alonso mampu membangkitkan tim. Sampai pekan ke-34, Atleti dibawa Alonso naik ke peringkat lima klasemen.
Tapi manajemen tak puas, kemudian mendepak Alonso jelang laga pekan ke-35. Atletico baru menemukan pengganti Alonso, yakni Carlos Cantarero, yang ditunjuk sebelum laga pekan ke-36.
Cantarero sebenarnya menjalankan tugasnya dengan baik. Sedari pekan ke-36 sampai pekan terakhir, pekan ke-42, Cantarero menghasilkan enam kemenangan dan sekali imbang.
Tapi hasil ini tak cukup membuat Atletico mendapatkan tiket promosi. Atletico finis di urutan empat klasemen akhir, sementara tiket promosi diberikan ke tiga besar papan atas.
Memasuki musim 2001/02, manajemen Atletico menunjuk legenda klub, mendiang Luis Aragones sebagai pelatih. Aragones bukan nama sembarangan.
Musim sebelum menukangi Atletico, Aragones berhasil mengantarkan Real Mallorca finis di urutan tiga klasemen akhir LaLiga. Aragones rela meninggalkan proyek besar bersama Mallorca demi menyelamatkan nasib Atletico.
Benar saja, tangan dingin Aragones menghadirkan permainan yang luar biasa kepada skuat Atletico. Aragones mampu membawa Atletico keluar sebagai jawara Divisi Segunda 2001/02 sekaligus merebut tiket promosi.
Sejak diselamatkan Aragones, Atletico terus bertumbuh menjadi klub besar LaLiga lagi, hinga yang kalian lihat seperti hari-hari ini.
Catatan penting, ada hikmah yang diambil Atletico selama menjalani hari-hari di Divisi Segunda. Musim 2000/01, Atletico memberikan kesempatan debut kepada penyerang muda mereka, Fernando Torres.
Pada kemudian hari Torres menjelma menjadi bomber top dunia. Kehancuran ternyata tak selalu mendatangkan kabar buruk. Atletico belajar dari kehancurannya dengan mengorbitkan calon bintang besar seperti Torres.