Ancaman Virus Mematikan Jelang Piala Dunia 2022, Penonton Dilarang Dekati Unta

Pariwisata di Qatar dengan menunggangi unta diwarnai serangkaian pembatalan. Iklan-iklan pun sudah diturunkan menyusul kebijakan baru pemerintah jelang perhelatan akbar sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar.
Seorang professor bernama Paul Hunter dari University of East Anglia menyebutkan aturan masuk akal untuk melarang mendekati unta demi mengurangi risiko tertular virus.
“Penggemar harus menghindari unta di Qatar. Saran itu sangat masuk akal untuk mengurangi risiko tertular virus,” ucap Profesro Paul Hunter.
“Ini adalah serangga jahat, jauh lebih mematikan daripada Covid-19 dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, dan saat ini tidak ada vaksin yang efektif,” sambungnya.
Pemerintah sudah mengeluarkan aturan dan menyatakan bahwa flu unta sangat membahayakan, sehingga kontak dengan unta sangat berisiko.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan sejak Agustus 2022, bahwa sekitar 80 persen kasus disebabkan oleh kontak dengan unta yang terinfeksi virus atau orang terinfeksi di rumah sakit.
Disebutkan dalam The Sun, virus Unta telah menginfeksi lebiy dari 2 ribu orang dan telah menewaskan setidaknya 850 ribu sejak pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012.
Sejumlah ahli menghawatirkan jika virus ini bisa menyebar ke berbagai semenjanjung Arab ke Afrika melalui unta yang terinfeksi.
Menurut rilis, ada dua kasus ditemukan di Qatar pada 2022 jelang Piala Dunia 2022. Pertama adalah seorang pemilik unta yang dikabarkan meninggal dunia di Doha.
Kemudian ada kematian seorang petani usai meminum susu unta, yang diduga berasal dari unta terinfeksi virus. Aturan yang ditetapkan di Piala Dunia 2022, tentu demi kebaikan bersama. Demikian update Piala Dunia 2022.
Sumber: The Sun