Zanadin Fariz Bicara Program Timnas Indonesia U-20 di Turki, Perbedaan Cuaca Jadi Tantangan
Turki terkenal dengan udaranya yang dingin. Sementara Zanadin sejak kecil hidup di Bekasi dan bergeser ke Solo mulai tahun lalu. Solo dan Bekasi sama-sama kota yang panas.
"Masih coba untuk adaptasi untuk cuaca sih ya, sedangkan kalau untuk makanan sih tidak ada masalah," jelas Zanadin.
Salah satu pengalaman berharga didapat Zanadin ketika berkesempatan menjajal Turki U-20. Jelas kekuatan lawan sudah teruji karena pernah bermain di Piala Dunia.
Dalam laga itu, Indonesia kalah 1-2. Zanadin sendiri bermain selama 83 menit. Menurut Zanadin, Timnas U-20 mendapat pelajaran berharga dari laga melawan Turki.
"Teman-teman sudah bermain dengan baik dan bagus, mungkin kemarin kurang fokus saja. Ini mungkin bisa menjadi catatan bagi tim untuk ke depannya lebih meningkatkan fokus di atas lapangan," ucap Zanadin.
Namun, Zanadin akan mendapat semangat baru selama program di Eropa. Dua pelatihnya di Persis Solo, Sofie Imam Faizal dan Haryanto Prasetyo menyusul ke Timnas U-20.
Kedua pelatih itu akan diberi waktu percobaan untuk menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong. Mereka akan sejenak berada di Turki sebelum kemudian bergeser ke Spanyol pada Jumat (4/11/22) nanti.
Bagi Zanadin, Haryanto Prasetyo bukan sosok yang baru dikenal di Persis Solo. Jebolan Timnas Baretti itu bahkan sudah memantau Zanadin di Liga Topskor dan kemudian bersama di Badak Lampung U-16 pada 2019 lalu.
Makanya, kedekatan Zanadin dengan sosok yang akrab disapa Tommy itu lebih dari yang lain.
Selain Zanadin, Persis Solo juga mengirimkan Marcell Januar, Aulia Ramadhan dan Erlangga Setyo. Nama-nama tersebut memang sudah jadi langganan Timnas sejak kelompok usia 16 tahun.