Liga 1: 2 Alasan PSS Sleman Dukung Percepatan Kongres Luar Biasa PSSI
Rumadi menyadari bahwa situasi sepak bola Indonesia sedang sulit. Di saat sepak bola sedang berupaya bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19, Tragedi Kanjuruhan justru harus terjadi.
Rumadi berharap bahwa reformasi dan evaluasi untuk menghadirkan sepak bola yang lebih baik harus dilakukan dengan tenang dan cermat.
"Saya berharap semoga apa yang terjadi saat ini bisa diselesaikan dengan pikiran yang jernih dan tentunya hati yang bersih untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik ke depannya," harap Rumadi.
PSS Sleman masih merasakan kesedihan atas tewasnya 133 suporter dan dua anggota Polri dalam Tragedi Kanjuruhan. PSS tidak ingin kejadian tragis itu terulang lagi.
Makanya, Rumadi memaparkan bahwa PSS telah melakukan evaluasi terkait dengan pengamanan pertandingan Liga 1 2022-2023 di Stadion Maguwoharjo.
Sebagai stadion yang kerap dipadati suporter tuan rumah dan tim tamu, PSS merasa perlu melakukan evaluasi atas apa yang sudah dikerjakan hingga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
"PSS sudah melakukan audiensi kepada beberapa pihak mengenai penanganan kerumunan di Stadion Maguwoharjo. Kemarin juga kami sudah berdiskusi bersama panpel dan ada beberapa poin penting yang kami dapatkan," jelas Rumadi.
"Poin-poin itu nantinya akan kami teruskan kepada pengelola stadion dan kepada pihak terkait. Harapannya bisa terlaksana dan Tragedi Kanjuruhan tidak akan terulang kembali," imbuhnya.
Salah satu evaluasi PSS Sleman terkait pertandingan di Stadion Maguwoharjo adalah sikap dari suporter tim tamu. Panpel sempat dibuat kewalahan ketika suporter Persib Bandung dan Persebaya Surabaya datang melebihi kuota yang diberikan.
Makanya, salah satu poin yang dituntut PSS untuk memperbaiki sepak bola Indonesia adalah "Meminta kepada seluruh suporter, baik tuan rumah maupun tamu, untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat."