Budi Sudarsono Bicara Potensi Pemain Muda Indonesia dan Kelebihan Dimas Drajad
Selain Kaka, bomber yang juga naik daun adalah Hokky Caraka yang notabene andalan sektor depan timnas Indonesia U-20. Ada pula nama Ronaldo Kwateh
Budi pun sangat mengetahui bagaimana Dimas Drajad berkembang. Sebelum perlahan menjadi andalan timnas era Shin Tae-yong, Budi sudah meyakini juniornya itu akan berkembang.
"Kalau saya sudah memprediksi jauh-jauh hari. Saya lihat dari kemarin ketika dia (Dimas) belum dipanggil, anaknya lumayan bagus. Di kompetisi lokal juga menonjol, padahal di posisi itu, yang lokal tenggelam dengan pemain asing karena lebih dominan," tutur Budi.
"Saya lihat konsentrasinya bagus. Menurut saya juga lebih konsisten dari striker yang lain. Ketika dia dari awal sudah ada di Timnas junior, itu bisa menjadi modal pengalaman," lanjut Budi.
Budi meyakini Dimas maupun nama-nama lain akan lebih hebat. Pasalnya, para penyerang ini ditempa dari kompetisi usia muda yang sudah lebih rapi dari era dulu.
Saat ini, sudah ada EPA U-14, U-16 dan U-18. Kompetisi Liga 1 U-20 juga tinggal menunggu waktu untuk berjalan. Tak lupa ada Piala Soeratin U-13, U-15 dan U-17.
"Saya dulu tak ada kompetisi junior dan tidak ikut timnas level junior. Sementara Dimas sudah ikut kompetisi junior dan timnas junior. Semua itu menjadi modal. Ketika kemampuan dasarnya sudah bagus, menurut saya bisa lebih berkembang lagi," jelas Budi Sudarsono.
Budi punya hasrat untuk melahirkan pemain-pemain andal yang bisa membela timnas Indonesia. Saat ini, dia fokus membina pemain muda lewat akademi serta di tim Liga 3 DIY, Raga Putra Menoreh.
"Sebagai pelatih pasti targetnya membuat dari yang tidak bisa menjadi bisa, supaya lebih berkembang dan merasakan bermain di kompetisi level profesional," tandas Budi.
Dalam membina pemain muda, Budi Sudarsono menekankan betapa pentingnya membentuk karakter. Dengan sikap yang lebih bagus, pemain akan bertahan dalam jangka waktu lama dan terus berkembang.