Pertama ada Timo Werner. Ia meninggalkan RB Leipzig yang sudah membesarkan namanya. Akan tetapi pada musim panas 2020 lalu, ia memutuskan untuk pergi ke Chelsea.

Kedatangan Werner diharapkan bisa jadi solusi  bagi lini depan Chelsea yang kurang memuaskan.

Berbekal sebagai salah satu pencetak gol terbanyak di Liga Jerman, Timo Werner sangat tampil konsisten dalam membuat gol.

Sayang ketajamannya itu tidak bisa dikut ketika ia bergabung dengan Chelsea. Selama dua musim, Werner hanya membuat 23 gol dan 21 assist. 

Hasil ini masih jauh dari statistik Werner yang mencetak 90 gol selama empat musim di RB Leipzig.

Shinji Kagawa

Sama seperti Timo Werner, Shinji Kagawa sebelum pindah ke Manchester United pada 2010/2011 lalu, ia tampil sangat moncer bersama Borussia Dortmund.

Total pemain asal Jepang itu membuat 29 gol dan 16 assist dari 71 pertandingan untuk Dortmund. 

Tidak heran mengapa Setan Merah sangat bernafsu untuk membawa Kagawa ke Old Trafford, juga untuk jadi suksesor Paul Scholes yang memutuskan untuk pensiun.

Sayang, harapan itu tidak berjalan dengan baik. Selama dua musim di Manchester United, Kagawa gagal menunjukan permainan terbaiknya.

Ia hanya mampu mencetak enam gold an 10 assist dari 57 pertandingan bagi MU. Kagawa yang jauh diluar ekspektasi akhirnya dijual ke Dortmund pada musim 2014/2015.