FOOTBALL265.COM - Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes tidak senang dengan keadaan yang sedang terjadi di Qatar. Hal itu karena banyak korbani soal pembangunan stadion.
Qatar sendiri banyak menuai kritik setelah kasus hak asasi manusia atas meninggalnya ribuan pekerja migran saat pembangunan stadion untuk pelaksanaan Piala Dunia 2022.
Bruno Fernandes mengatakan bahwa Piala Dunia seharusnya dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik. Ia menilai apa yang telah terjadi sebelum Piala Dunia merupakan berita yang sangat memalukan.
"Kami tahu suasana Piala Dunia, apa yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, beberapa bulan terakhir, tentang orang-orang yang tewas dalam pembangunan stadion. Kami sama sekali tidak senang tentang itu," kata Bruno kepada Sky Sports.
Pada Februari 2021 lalu, Guardian melaporkan ada sekitar 6.500 pekerja migran yang meninggal dunia di Qatar sejak dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Guardian sendiri mendapatkan laporan tentang kabar kematian tersebut melalui data yang diberikan oleh kedutaan besar di negara teluk tersebut. Hal itu tentu sangat menggunjang dunia.
Sementara itu, pemerintah Qatar mengatakan bahwa jumlah sebesar itu menyesatkan. Mereka menyatakan bahwa siapa pun yang meninggal dan telah tinggal dan bekerja di Qatar selama beberapa tahun bisa saja meninggal karena berbagai penyebab.
Laporan resmi menunjukkan bahwa antara 2014 dan 2020 ada sekitar 30an kematian di antara para pekerja di lokasi konstruksi stadion.
Di sisi lain, organisasi buruh Internasional mengatakan bahwa angka tersebut diremehkan karena Qatar tak menghitung kematian akibat serangan jantung dan gagal pernapasan.
Melihat kasus tersebut, Bruno Fernandes merasa saat ini belum saatnya ia bermain di Piala Dunia. Ia menegaskan bahwa kini bukan waktu terbaik untuk menikmati pesta sepak bola terakbar tersebut.