Patuhi FIFA, Kapten Timnas Prancis Tolak Pakai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia 2022
Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang tinggal menghitung hari ini diwarnai dengan berbagai kontroversi yang membuat Qatar banyak dikecam banyak pihak.
Pada awal pembangunan infrastruktur Piala Dunia, Qatar telah menuai kecaman akibat dari penelantaran pekerja imigran. Para pekerja tersebut disinyalir tidak mendapatkan perlakuan yang layak.
Bahkan pada awal 2021, sebanyak 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka dilaporkan tewas dalam proyek Piala Dunia 2022.
Namun, Qatar mengungkapkan jumlah itu tidak benar. Karena tidak semua kematian yang tercatat adalah dalam proyek Piala Dunia.
Menanggapi berbagai macam desas-desus Qatar yang menuai banyak kontroversi, FIFA membuka suara dan menuliskan sebuah pernyataan dalam surat terbuka.
Dengan tegas, Presiden FIFA yakni Gianni Infantino menegaskan kepada seluruh negara peserta Piala Dunia untuk fokus saja dalam sepak bola.
Bahkan, Gianni secara terang-terangan menunjuk Inggris dan Wales dalam keterangannya. Hal ini ditengarai dari protes keras kedua negara tersebut dan akan mengenakan ban kapten One Love.
“Kami tahu sepak bola tidak hidup dalam ruang hampa dan kami sadar bahwa banyak tantangan dan kesulitan yang bersifat politik di seluruh dunia,” tulis Gianni Infantino.
Selain itu, banyak isu politik dan isu kemanusiaan dalam penyelenggaran Piala Dunia 2022. Gianni turut tegas melarang seluruh penggemar dan pemain menyeret isu tersebut dalam dunia olahraga.
“Salah satu kekuatan terbesar di dunia adalah keberagaman. Tidak ada budaya bangsa yang lebih baik dari yang lain,” kata presiden FIFA, Gianni Infantino, menjelang Piala Dunia 2022.
Sumber: The News