3 Penyebab Kekalahan Telak Timnas Indonesia U-20 dari Prancis U-20
Kondisi fisik yang letih membuat fokus para pemain Timnas Indonesia U-20 sedikit terganggu, sehingga mereka sering membuat blunder-blunder kecil yang berakibat fatal.
Marselino Ferdinan dan kawan-kawan kerap melakukan salah umpan. Hal itu pun membuat mereka kesulitan keluar dari tekanan Prancis U-20.
Salah satunya ketika Cahya Supriadi melakukan kesalahan salah umpan di area kotak penalti.
Bermaksud memberikan bola ke rekan setimnya, pemain Prancis U-20 langsung memotong dan mengoper bola matang ke rekannya, lalu berbuah gol pertama.
"Kesalahan-kesalahan itu membuat kami kemasukan gol. Kami harus mengevaluasi ini," tutur Shin Tae-yong.
Mental Lemah
Selain soal fisik, kekalahan telak yang dialami Timnas Indonesia U-20 dari Prancis U-20 juga disebabkan dari mental para pemain.
Menurut pelatih Shin Tae-yong, mental para pemainnya masih lemah ketika berhadapan denga tim berkualitas tinggi.
Alhasil, mereka sulit keluar dari tekanan dan mengimbangi lawan. Masalah ini bukan hanya dihadapi saat melawan Prancis.
Ketika melawan tim-tim besar lain, mental para pemain sudah tertekan dan terlihat kalah sebelum bertanding.
"Kami harus menyingkirkan pikiran takut seperti itu. Sebenarnya kemampuan pemain bagus tetapi rasa takut mengakibatkan mereka melakukan kesalahan. Pemain pun tidak bisa melakukan yang terbaik," tegas Shin.
Sebagaimana diketahui, Timnas Prancis U-20 memiliki kualitas pemain yang unggul sangat jauh ketimbang Timnas Indonesia U-20.
Hal itu dapat dilihat dari para pemain Les Bleus Muda -julukan Timnas Prancis U-20- yang banyak membela sejumlah klub top Eropa.
Sebut saja Soumalia Coulibaly yang berposisi sebagai bek, ia membela Borussia Dortmund muda. Selain itu, terdapat striker top Matthis Abline yang memperkuat Stade Rennais.