Sebelum Gabung Persija, Gelandang Muda Ini Nyaris jadi Pemadam Kebakaran
Ketika itu, ia merasa tak memiliki modal yang ideal jika dibandingkan dengan pemain lain. Sebab, Resky datang ke pemusatan latihan Timnas U-19 tanpa memiliki banyak pengalaman ikut turnamen.
"Saya kecewa saat masih kecil kurang kompetisi. Sementara di sini (Jakarta) kompetisinya bagus. Jadi para pemainnya memiliki mental bertanding yang bagus"
"Saya mental bertandingnya mungkin kurang karena waktu di kampung yang penting bermain happy saja," ucapnya.
Resky bercerita saat masih di SSB, dari kelas 3 SD hingga SMA, hanya beberapa kali ia mengikuti sebuah turnamen besar, yaitu tiga kali Danone Cup dan tiga kali juga di turnamen yang diselenggarakan oleh Yamaha.
Beruntung baginya memiliki wadah lain untuk mengembangkan diri, yaitu masuk tim sekolah untuk tampil di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) saat di SMP dan SMA.
Perlahan, mental Resky muda pun terbentuk. Rasa minder di awal-awal TC Timnas U-19 dijadikan motivasi untuk bersaing dengan pemain lain.
Resky pun menjadi langganan Timnas dan masuk dalam tim yang dibawa ke Turnamen Toulon 2017, Piala AFF U-19 2017, Kualifikasi Piala AFC U-19 2018, Piala AFF U-19 2018, dan Piala AFC U-19 2018.
Setelah dari Timnas U-19, Resky Fandi kemudian bergabung dengan Persija pada 2019. Tapi, dia tak langsung masuk skuad utama dan dipinjamkan ke klub Liga 2, Dewa United pada 2021 dan PSIS Semarang (putaran kedua Liga 1 2021).