FOOTBALL265.COM - Media Iran memberitakan bahwa kekalahan negaranya 6-2 atas Inggris di Piala Dunia 2022 disebabkan oleh media Arab Saudi dan Israel yang memberitakan hal negatif.
Selain itu, kekalahan telak atas Inggris dalam partai pembuka Piala Dunia 2022 diakibatkan oleh para pemain yang menghadapi tekanan protes nasional selama dua bulan.
Adapun gelombang demonstrasi nasional melanda Iran sejak kematian wanita bernama Mahsa Amini yang tertangkap karena melanggar aturan berpakaian ketat di negara tersebut.
Pihak berwenang mengecam aksi protes sebagai 'kerusuhan' dan ribuan orang diklaim telah ditangkap karena dianggap sebagai biang kerusuhan di Iran.
Pada saat pertandingan melawan Inggris dalam laga pembuka Grup B senin lalu, tim Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaannya sebagai bentuk dukungan atas protes yang berlangsung.
Harian ultra-konservatif, Javan mengatakan bahwa timnas Iran 'berada di bawah tekanan media yang intens bahkan sebelum pertandingan melawan Inggris dimulai'.
“Tekanan-tekanan ini menempatkan Iran pada posisi yang sama sekali tidak seimbang melawan Inggris,” kata Javan.
Selain itu, surat kabar reformis Shargh menyarankan pemerintah untuk membatasi penggunaan internet sebagai cara untuk membendung gerakan protes.
Bahkan surat kabar Kayhan menuduh media yang berafiliasi dengan rezim Zionis (Israel dan Arab Suadi telah melancarkan perang psikologis dan mengatakan mereka sebagai pengecut.
Mereka juga memberitakan terkait kedua pemain timnas Iran yang menolak menyanyikan lagu kebangsaan meski negaranya berhasil mencetak 2 gol melawan Inggris.