Satu karakter pertama yang dipenuhi oleh Stanislav Lobotka adalah soal fasih bermain di Liga Spanyol yang tentu penting untuk Real Madrid.

Pasalnya, gelandang bintang muda, seperti Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga tak bisa beradaptasi cepat di Los Blancos, meskipun dikenal sebagai pemain berbakat.

Pengalaman Lobotka yang sempat bermain untuK Celta Vigo tentu saja akan berguna jika sedianya sang pemain benar-benar membela Real Madrid.

Namun demikian, Lobotka yang dikenal sebagai pemain kelas dua harus beradaptasi dengan bintang-bintang Real Madrid, seperti Toni Kroos, Luka Modric, hingga Federico Valverde.

Tujuannya agar Lobotka semakin mudah menyesuaikan diri dengan gaya bermain Real Madrid, yang tentu berbeda dengan Napoli.

Punya Spesialisasi Gelandang Bertahan

Sebagai seorang pemain tengah, Stanislav Lobotka punya spesialisasi yang tak dimiliki pemain Real Madrid lainnya, yaitu bermain sebagai gelandang bertahan murni.

Los Blancos tak lagi punya gelandang bertahan murni sejak Casemiro hengkang ke Manchester United di bursa transfer musim panas 2022 lalu.

Kondisi ini sebenarnya sempat ditambal dengan hadirnya Tchouameni di Real Madrid, tetapi sang pemain muda tak cukup kemampuan untuk membendung serangan lawan.

Akibatnya, gelandang Real Madrid lainnya, seperti Federico Valverde, Toni Kroos, Luka Modric, hingga Eduardo Camavinga repot menutup ruang di belakang.

Dengan hadirnya Lobotka, Real Madrid otomatis punya pemain yang bertugas menjaga kedalaman permainan.