Selanjutnya ada Chaka Traore yang saat ini juga bermain untuk AC Milan U-19. Sedikit lebih muda dari Andrei Coubis, usianya sekarang masih 17 tahun.

Sebelum AC Milan, winger asal Pantai Gading ini memulai kiprahnya di dunia sepak bola bersama klub Liga Italia, Parma.

Bahkan pada 2021 saat melakoni laga debutnya, ia sempat dinobatkan sebagai pemain kelahiran 2004 pertama yang tampil di Serie A.

Tidak lama setelah debut di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Liga Italia tersebut, Chaka Traore pun direkrut AC Milan - kabarnya dengan banderol 600 ribu euro saja.

Salah satu keunggulan pemain kelahiran 23 Desember 2004 ini adalah kecepatan. Jika dididik dengan benar, bukan tidak mungkin ia bisa jadi penerus Rafael Leao di tim senior Rossoneri.

Meski tidak memiliki postur ‘segahar’ Andrei Coubies, Chaka Traore sempat mendapat pujian terkait fisiknya. Adalah pelatih AC Milan U-19, Ignazio Abate, yang mengungkapkan hal tersebut.

“Dia memiliki kualitas di atas rata-rata dan berkah berupa fisik yang apik. Dia bisa mencetak 20 gol dalam setahun,” ucapnya seperti pernah diwartakan Sempre Milan.

Sampai detik ini, Chaka Traore masih meraba-raba bakal seperti apa nasibnya di AC Milan kelak. Ia masih harus berusaha keras agar bisa dilirik bermain di tim utama.

Namun cita-cita tersebut bukan mustahil untuk diwujudkan.

Pasalnya, dalam wawancaranya saat pertama merapat ke AC Milan, ia mengaku bangga bisa bermain untuk Rossoneri. Semangat inilah yang mungkin bisa membawanya melangkah zmelaju lebih jauh lagi.

Sumber: Sempre Milan