Liga 1 Pakai Sistem Bubble, Bomber Asing PSS Sleman: Ini Jalan Terbaik!
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi merancang Liga 1 dimulai lagi dengan sistem bubble sampai pekan ke-17 alias sisa putaran pertama.
Ada empat stadion yang dipilih menggelar sisa jadwal putaran pertama, antara lain Moch Soebroto (Magelang), Maguwoharjo (Sleman), Jatidiri (Semarang), dan Sultan Agung (Bantul).
Meski terselip Stadion Maguwoharjo, PSS Sleman tak akan bisa bermain di markasnya. Begitu pula PSIS Semarang yang nantinya tidak dapat berlaga di Stadion Jatidiri.
Kebijakan itu diberlakukan selama sistem bubble untuk memberi keadilan terhadap seluruh kontestan Liga 1. Tak ada klub yang akan bermain di kandangnya sendiri.
Sistem bubble ini sejatinya banyak tak disetujui para pemain maupun pelatih. Pasalnya, sistem ini membuat sepak bola Indonesia tak akan belajar dari Tragedi Kanjuruhan.
Namun, Mychell Chagas memiliki pandangan tersendiri terkait sistem bubble. Pemain asal Brasil ini menganggapnya sebagai pilihan terbaik dibanding pertandingan tak digelar sama sekali.
"Saya pikir ini permulaan yang bagus untuk memulai menggulirkan kembali kompetisi. Jalan terbaik untuk memulai kompetisi lagi, karena berjalan hanya untuk enam atau tujuh pertandingan," ucap Mychell Chagas.
"Kemudian, putaran kedua akan digulirkan secara normal dengan kembali dihadiri suporter di stadion," lanjut pemain yang pernah berkarier di Liga 2 China ini.
Mychell Chagas akan menatap lanjutan Liga 1 2022-2023 dengan lebih optimis. Dia baru saja mencetak brace saat PSS menang atas Persiba Bantul 2-0 pada uji coba di Maguwoharjo, Jumat (25/11/22).
Brace itu menjadi modal Mychell Chagas memperbaiki statistiknya bersama PSS Sleman. Dalam sepuluh penampilan Mychell Chagas belum mencetak satu gol pun ke gawang klub Liga 1.