FOOTBALL265.COM - Kabar mengejutkan datang dari Piala Dunia 2022, di mana seorang penggemar dinyatakan meninggal dunia usai merayakan kemenangan Amerika Serikat atas Iran dalam pertandingan akhir Grup B di Stadion Al Thumama.
Dilansir dari DailyMail, seorang warga Iran bernama Mehran Samak (27 tahun) dilaporkan tewas usai merayakan kemenangan Timnas Amerika Serikat atas negaranya dengan membunyikan klakson mobil.
Tak lama kemudian, ia pun ditembak oleh Pasukan Keamanan Rezim Islam Iran yang tepat mengenai kepalanya.
Usai penembakkan tersebut, Samak dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong hanya dalam waktu satu jam setelah dirinya ditembak.
Mahran Samak bergabung bersama masyarakat Iran Timur lainnya yang melakukan aksi protes nasional dengan pemerintahan setempat yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, kabarnya sempat terjadi bentrok antara warga Iran dengan pihak kepolisian usai mereka merayakan kemenangan Amerika Serikat dengan menyalakan kembang api.
Aksi protes yang dilakukan ini lantaran mereka kecewa dengan Tindakan Pasukan Keamanan Rezim Islam Iran yang telah menewaskan 300 orang, sehingga dalam beberapa bulan terakhir, muncul perpecahan antara masyarakat Iran Timur dengan pemerintah setempat.
Protes keras yang diberikan oleh masyarakat Iran Timur ini pertama kali muncul pada bulan September lalu, di mana ada laporan yang mengatakan Wanita muda Iran bernama Mahsa Amini tewas dalam tahanan polisi di Teheran, Ibu Kota Iran.
Mahsa Amini ditangkap lantaran melanggar aturan berpakaian Islam di Iran dan tiga hari kemudian, muncul laporan jika Wanita berusia 22 tahun tersebut telah meninggal dunia.
Sejumlah masyarakat Iran yang hadir di tribun penonton Stadion Al Thumama dalam pertandingan Amerika Serikat pun memberikan aksi protes dengan membentangkan nama Mahsa Amini.
Bahkan, tak sedikit juga di antara pendukung Timnas Iran yang memakai atribut dan memegang bendera Amerika Serikat.
Perayaan kemenangan Amerika Serikat yang dilakukan oleh Iran ini juga sebagai bentuk protes dan sindiran, mengingat kedua negara tersebut pernah bersitegang sejak tahun 1979 silam.
Kala itu, terjadi Revolusi Islam yang menimbulkan pro dan kontra, lantaran revolusi tersebut dibantu oleh pihak asing, yakni Amerika Serikat.
Hingga kini, kabarnya pertikaian tersebut belum selesai dan ternyata turut dibawa masyarakat Iran, termasuk para pemain timnas di Piala Dunia 2022.