Seperti yang diketahui, jika Piala AFF 2022 bukanlah turnamen yang berada di bawah naungan FIFA, sehingga membuat jadwal turnamen ini tidak sesuai dengan agenda FIFA.

Akibatnya, jika terdapat pemain yang bekerja di suatu klub dengan agenda di bawah FIFA, mereka tidak bisa leluasa meninggalkan klub bahkan untuk berjuang demi tugas negara.

Pelatih Thailand, Alexandre Polking memahami hal tersebut, sehingga ia tidak bisa mendorong klub induk untuk melepaskan pemainnya.

"Piala AFF 2022 tidak berlangsung di bawah agenda FIFA. Oleh karena itu, kami memahami dan menghormati keputusan klub,” sambungnya.

“Saya memahami, jika Tim Gajah Perang akan memiliki banyak kesulitan di Piala AFF 2022. Kami akan kesulitan untuk menyerang karena absennya Supachok dan Chanathip,” jelasnya.

“Saya juga menyayangkan absennya Supachai dan Suphanat, setelah penampilan impresif mereka di musim ini,” tambahnya.

Dengan absennya Supachok dan Chanathip tentu merupakan kabar baik bagi Indonesia. Pasalnya, mereka berdua pernah menjadi sosok mimpi buruk bagi tim Merah Putih.

Sementara itu, diketahui jika Thailand dan Indonesia tergabung di grup A Piala AFF 2022, sehingga kondisi dari lawannya itu bisa menjadi peluang bagi skuad Shin Tae-yong.

Sebagai tambahan informasi, Indonesia dijadwalkan akan melakoni pertandingan melawan Thailand pada Kamis, (29/12/2022) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sumber: Zing News