Sikap Gentleman Owner Jadi Inspirasi Skuad Persis Solo Lanjutkan Liga 1
Rasiman menuturkan, sejatinya para pemain dan pelatih tidak begitu berat menatap situasi ini. Di klub Persis Solo, manajemen tim tetap menggaji awak tim secara penuh.
"Kita (pemain dan pelatih) tidak mengeluarkan uang saat mundur, tapi yang harus diingat bahwa owner kita, ketika tertunda sebulan, harus menghadapi konsekuensi yang berat dengan finansial," tutur Rasiman.
"Jadi, dalam situasi seperti ini, yang paling menderita sebenarnya adalah owner, karena owner dengan gentleman tidak pernah ngomong 'saya tidak ada pendapatan dari tiket, dana dari sponsor tertunda'. Owner ngomong bahwa 'coach, go ahead training, we do what we must to do'," lanjut Rasiman.
Keputusan klub untuk memberikan hak kepada pemain dengan normal membuat tim tetap stabil. Maka, skuad Laskar Sambernyawa juga harus kerja keras seperti biasanya.
"Kita harus belajar dari owner tentang hal seperti ini, bahwa owner tidak melakukan (perubahan) apapun, karena beberapa klub melakukan tindakan yang berbeda dalam situasi ini. Harusnya kita juga bereaksi seperti itu," tegas Rasiman.
Ketika klub sudah menjalankan kewajiban secara penuh, maka sudah menjadi tugas dari para pemain dan pelatih untuk bekerja secara maksimal.
Dinamika yang terjadi dalam lanjutan kompetisi Liga 1 tak boleh mempengaruhi mood, apalagi sampai tak semangat dalam berbenah dari hari ke hari.
"Perlu diingat bahwa kita punya kontrak profesional dan owner sudah memperlakukan kita secara profesional. Jadi let's do our job," ucap Rasiman.
Ketika Liga 1 benar-benar mulai Senin (05/12/22), Persis Solo siap bertarung lagi. Persis Solo sudah melakukan 13 uji coba, baik dengan tim Liga 3, Liga 2, Liga 1 hingga klub Singapura dan Malaysia.
Para pemain yang sempat cedera, seperti Andri Ibo dan Fernando Rodriguez juga sudah siap tempur. Termasuk dalam hal ini Alfath Fathier yang sempat absen dalam program ke Malaysia karena sakit.