Piala Dunia 2022

Meski Gagal Bawa Spanyol Bertahan di Piala Dunia 2022, Performa Alvaro Morata Dipuji Setinggi Langit

Rabu, 7 Desember 2022 16:45 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Juni Adi
© REUTERS/Wolfgang Rattay
Pemain bintang Maroko, Hakim Ziyech (tengah) dijaga ketat oleh pemain Spanyol, Dani Olmo (kanan) dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay). Copyright: © REUTERS/Wolfgang Rattay
Pemain bintang Maroko, Hakim Ziyech (tengah) dijaga ketat oleh pemain Spanyol, Dani Olmo (kanan) dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay).
Morata Dapat Pujian

Alvaro Morata memulai debutnya dengan tim nasional Spanyol sejak 2014 silam, tepatnya di era kepelatihan Vicente del Boque.

Hal tersebut dikarenakan Spanyol diyakini kurang memiliki striker murni yang tajam, sehingga, Morata sudah dipilih sejak lama.

Ketika bangku kepelatihan Vicente del Bosque berpindah ke Luis Enrique, pada tahun 2019 lalu. Bomber Atletico Madrid tersebut kembali mendapat kepercayaan.

Hingga saat ini, Alvaro Morata telah mengumas 30 gol dan 7 assist dalam semua pertandingan yang dijalani bersama dengan Spanyol.

Bahkan, melansir dari Transfermarkt, Morata juga berhasil menyumbangkan 3 gol, yang dicetak ke gawang Kosta Rika, Jerman, dan Jepang, di fase grup E Piala Dunia 2022.

Catatan tersebut lantas membuat mantan pemain Liga Inggris, Alistair Murdoch McCoist, memuji penampilan Alvaro Morata.

Bahkan, Morata dianggap sebagai striker yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi dalam mempertahankan posisinya di garis pertahanan lawan.

“Tiga gol dalam tiga pertandingan dan dia terlihat tajam, dia terlihat percaya diri. Orang ini adalah pencetak gol, dia punya banyak pengalaman dia melakukannya di klub-klub besar,” ujar McCoist.

“Dia hanya pemain di dalam kotak penalty, tidak ingin terlalu terlibat dalam penguasaan bola, dia tahu bagaimana mencetak gol yang dia dapatkan di depan tiang depan dia tetap di antara bek,” tambahnya dikutip dari Daily Mail.

“Begitu banyak pemain nomor sembilan dalam tim penguasaan bola, ada godaan untuk turun lebih dalam tetapi dia tetap tinggi dan membuat bek tetap jujur ​​dan itulah cara dia mendapatkan golnya,” pungkasnya.

Sumber: Daily Mail