Yassine Bounou, Si Tangan Besi Maroko yang Buat Spanyol Tersingkir di Piala Dunia 2022
Tak cuma di babak adu penalti, penampilan gemilang Yassine Bounou juga sudah terlihat dalam waktu normal saat hadapi Spanyol.
Tercatat, ada delapan penyelamatan kunci yang dilakukan Yassine Bounou dan membuat Maroko terhindar dari kebobolan sebelum babak adu penalti.
Jika melihat trek rekornya sebagai pemain, Yassine Bounou memang kerap jadi momok menakutkan para pemain lawan saat duel penalti.
Melansir dari laman whoscored, tercatat Yassine Bounou mampu melakukan penyelamatan sebanyak 26 kali saat berhadapan dengan pemain lawan di kotak 16.
Selain itu, kiper Sevilla tersebut telah melakukan 13 kali penyelamatan dari total 50 penalti yang ia dapatkan.
Memulai karier di akademi Atletico Madrid, karier Yassine Bounou mulai meroket dan dilirik timnas saat dirinya hengkang ke Girona pada musim 2016 silam.
Selama tiga musim memperkuat Girona, Yassine Bounou bermain sebanyak 84 pertandingan dengan torehan 25 kali clean sheets di semua ajang.
Berbekal postur tubuh tinggi (195 cm) serta refleks membaca bola yang baik, membuat Yassine Bounou dilirik Sevilla musim 2019.
Sempat berstatus pinjaman, namun performa impresifnya di musim debut membuat Sevilla rela mengeluarkan kocek 4 juta euro untuk mempermanenkan Yassine Bounou dari Girona.
Dalam empat musim di Ramon Sanchez Pizjuan, pemain berusia 31 tahun tersebut sudah bermain sebanyak 120 laga dengan statistik 109 kali kebobolan dan 53 clean sheets.
Sejumlah prestasi pun berhasil diraih Yassine Bounou bersama Sevilla, mulai dari juara Europa League musim 2019/20 serta runner up UEFA Super Cup tahun 2020.
Yassine Bounou juga sempat meraih penghargaan La Liga Zamora Trophy atau kiper terbaik Liga Spanyol musim 2021/22 serta masuk dalam skuad UEFA Europa League of the Season 2019/20.
Berbekal penampilan gemilang hingga tumbangkan Spanyol di 16 besar Piala Dunia 2022, mampukah Yassine Bounou membawa Maroko melangkah lebih jauh di Piala Dunia tahun ini? Menarik dinantikan.