Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022: Paksa Inggris Angkat Koper, Segel Kutukan Juara Bertahan Prancis Makin Lemah

Minggu, 11 Desember 2022 06:27 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Bernadett Szabo
Piala Dunia 2022: Paksa Inggris Angkat Koper, Segel Kutukan Juara Bertahan Prancis Makin Lemah
(Foto: REUTERS/Bernadett Szabo) Copyright: © REUTERS/Bernadett Szabo
Piala Dunia 2022: Paksa Inggris Angkat Koper, Segel Kutukan Juara Bertahan Prancis Makin Lemah (Foto: REUTERS/Bernadett Szabo)

FOOTBALL265.COM - Pasca tekuk Inggris di delapan besar, mitos jika juara bertahan tidak bisa menjaga titel mereka sepertinya akan dihapus Prancis pada Piala Dunia 2022.

Meski tidak berada dalam kondisi optimal seperti di Piala Dunia 2018, namun Les Blues siap mengulang memori Rusia di Qatar.

Mereka yang menjagokan Inggris untuk menang di Al Bayt Stadium pada Minggu (11/12/22) dini hari tadi tampaknya harus menahan malu.

Pasalnya Prancis meski tidak dominan dalam jumlah tembakan maupun penguasaan bola, mereka tetap bisa mengunci slot di empat besar berkat kemenangan tipis 1-2.

Anak-anak asuh Didier Deschamps unggul lebih dulu lewat gol spektakuler Aurelien Tchouameni di permulaan babak pertama namun di awal paruh kedua kenungulan mereka lenyap usai pemain yang sama membuat blunder berujung penalti.

Harry Kane dapat membawa Inggris menyamakan skor dari titik putih sebelum Olivier Giroud lagi-lagi memaksa The Three Lions tertinggal saat laga sudah memasuki sepuluh menit pamungkas di waktu normal.

Kane sebenarnya bisa saja memperpanjang duel Inggris vs Prancis hingga babak tambahan waktu namun sial baginya karena eksekusi penalti keduanya malah melenceng jauh dari sasaran.

Meski masih harus menghadapi Maroko di semifinal dan salah satu dari Kroasia atau Argentina di final, kini mulai banyak yang menjagokan Prancis untuk angkat trofi lagi dan menjadi kampiun Piala Dunia 2022.

Statistik membuktikan jika mereka memang bukan tim sembarangan. Terakhir kali ada tim juara bertahan yang bisa mencapai semifinal adalah Brasil pada 1998.

Lagipula mistos jika juara bertahan pasti tertimpa sial baru benar-benar jadi buah bibir di era modern.