Bola Internasional

Pesepakbola Iran, Amir Nasr-Azadani Terancam Dihukum Gantung karena Ikut Kampanye Hak Perempuan

Selasa, 13 Desember 2022 15:22 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Juni Adi
© NYSN
Pesepakbola asal Iran yakni Amir Nasr-Azadani terancam eksekusi hukuman gantung karena ikut mengampanyekan hak perempuan kasus Mahsa Amini. Copyright: © NYSN
Pesepakbola asal Iran yakni Amir Nasr-Azadani terancam eksekusi hukuman gantung karena ikut mengampanyekan hak perempuan kasus Mahsa Amini.

FOOTBALL265.COM – Pesepakbola asal Iran yakni Amir Nasr-Azadani terancam eksekusi hukuman gantung karena ikut mengampanyekan hak perempuan kasus Mahsa Amini.

Diketahui, Iran tengah bergejolak usai kematian Mahsa Amini yang memprotes rezim penguasa tentang kebijakan mengenakan hijab bagi perempuan.

Beragam gelombang protes digencarkan rakyat setempat maupun dunia kepada pemerintah terkait dengan hak perempuan. Tak terkecuali pemain timnas Iran yang berlaga di Piala Dunia 2022.

Amir Nasr-Azadani menjadi salah pesepak bola Iran yang gencar menyuarakan hak perempuan buntut dari kasus Mahsa Amini. Namun, ia bakal menerima sanksi berat.

Sebagaimana dilansir melalui akun Twitter Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro), menyebutkan Amir akan dihukum mati seperti beberapa terdakwa yang tidak mematuhi perintah penguasa Iran.

FIFPro terkejut dan muak dengan pemberitaan mengenai Amir Nasr-Azadani akan menghadapi hukuman mati setelah mengampanyekan hak perempuan dan kebebasan di negaranya,” tulis FIFPro.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan Amir Nasr-Azadani dan menyerukan hukumannya segera dicabut,” sambung FIFPro.

Hal yang serupa turut dilakukan timnas Iran untuk memprotes kebijakan rezim yang berkuasa, karena dianggap tidak sesuai dengan hak asasi manusia dan perempuan.

Sebelumnya, timnas Iran mengakhiri perjuangannya di Piala Dunia 2022 usai kandas di fase grup usai menelan kekalahan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara itu, satu-satunya kemenangan yang berhasil dipetik Iran di fase grup yakni ketika melawan Wales. Rouzbeh Cheshmi dan Ramin Rezaeian mencetak gol di masa injury time.

Dalam pertandingan perdana melawan Inggris, Iran turut menuai sorotan karena tak menyanyikan lagu kebangsaan. Hal ini merupakan bentuk protes terhadap rezim yang berkuasa.