Liga Indonesia

Sebut PSSI Era Iwan Bule Maju, Rayana Djakasurya: Jangan Buru-buru KLB!

Jumat, 16 Desember 2022 18:15 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Presiden FIFA, Gianni Infantino usai melakukan pertemuan dengan Ketum PSSI Mochammad Iriawan sekita hampir 2 jam di kantor PSSI GBK Arena, Selasa (18/10/22). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Presiden FIFA, Gianni Infantino usai melakukan pertemuan dengan Ketum PSSI Mochammad Iriawan sekita hampir 2 jam di kantor PSSI GBK Arena, Selasa (18/10/22).
Patuhi Aturan Main

Rayana pun mengatakan jika Iwan Bule berjuang untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Baginya masyarakat Indonesia harus melihat itu.

"Jelas hal itu terlihat dengan Timnas kita mengikuti berbagai kejuaraan level Asia. Kapan itu terjadi? Ya ketika FIFA melihat persepakbolaan kita acak-acakan kemudian masuknya Iwan Bule memimpin PSSI dan terjadilah prestasi-prestasi itu. Masyarakat sepak bola harus melihat ke arah itu," ungkapnya.

Dirinya juga menyebutkan jika ketum PSSI saat ini dipilih melalui mekanisme Kongres Luar Biasa dan dipilih oleh para pemegang hak suara yang sah, artinya melalui perjalanan hukum yang FIFA pun mengakui sosok Mochamad Iriawan. 

Terkait KLB yang akan berlangsung pada tahun 2023 nanti, Rayana mengatakan harus ikuti aturan mainnya.

"Polemik yang terjadi terhadap persepakbolaan Indonesia saat ini, khususnya terkait PSSI dengan adanya like and dislike itu di luar aturan main. Mengganti pimpinan PSSI melalui KLB yang sudah ada aturannya. Janganlah sepak bola kita didasari dengan kebencian, sehingga terciptanya drama-drama yang diluar aturan main dan jangan ini dijadikan kendaraan politik," ujarnya.

"Sejauh ini tidak ada yang dijalankan oleh organisasi PSSI buruk. Kebijakan-kebijakannya jalan, apalagi terjalinnya sinergi dengan pihak-pihak lain seperti para sponsor dan pemerintah. Itu hal konkret yang telah dilakukan oleh PSSI rezim Iwan Bule ini," ungkapnya.

Menurut Rayana Djakasurya, 'menyingkirkan' Iwan Bule dari kursi ketum PSSI bukan jalan keluar terbaik bagi persepakbolaan Indonesia. Alangkah baiknya jika menunggu dan bersabar periode kepemimpinannya berakhir untuk mengadakan KLB.