Gabung Al-Nassr, Ini 5 Alasan Cristiano Ronaldo Tidak Lagi Laku di Mata Klub Besar Eropa
Dengan status sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepakbola, maka wajar jika Cristiano Ronaldo selalu meminta gaji besar dimanapun ia bermain.
Bahkan ketika usianya sudah sesenja ini. Sebelum ke Al-Nassr, ia bahkan sudah menerima bayaran luar biasa mahal bersama Manchester United.
Data dari Capology menunjukkan jika pria kelahiran Madeira, Portugal, tersebut meraup lebih dari 500.000 Pounds tiap pekan dari The Red Devils.
Ada yang beranggapan jika mendatangkan Ronaldo akan selalu membawa untung berkat penjualan merchandise, sponsor, dan lain sebagainya meski anggaran gaji harus membengkak.
Namun tentu saja tidak semua klub punya modal awal yang cukup untuk mengeksekusi deal tersebut. Bahkan di level elite Eropa sekalipun seperti Prancis, Spanyol, Inggris, Jerman, dan Italia.
3. Harus Selalu Dimainkan
Salah satu alasan Cristiano Ronaldo mau memutus kontraknya yang masih tersisa enam bulan lagi dengan Manchester United adalah karena Setan Merah tidak lagi menganggapnya sebagai pemain inti.
Padahal level produktivitasnya tidak lagi sama. Dari sepuluh penampilan terakhirnya di Liga Inggris, bekas bintang Juventus tersebut hanya menyarangkan satu gol.
Namun Ronaldo tidak peduli. Ia masih melihat dirinya sebagai menara utama tim meski kenyataannya tidak lagi demikian.
Jika harus terus memainkan Ronaldo apapun situasinya, maka jelas banyak klub Eropa yang akan mundur. Tidak ada yang menjamin jika sang pemain sudah pasti cocok dengan skema mereka.
Apabila ada pemain yang diistimewakan dengan terus mendapat menit bermain meski tampil di bawah standar, maka kecemburuan akan tumbuh di ruang ganti cepat atau lambat.