In-depth

Profil Noni Madueke, Penghancur AC Milan yang Bikin Rossoneri Menyesal Tidak Berjuang Lebih Keras

Minggu, 1 Januari 2023 09:13 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© ANP Sport via Getty Images
Sempat terbenam karena pamor Cody Gakpo bersama PSV Eindhoven belakangan ini, nama Noni Madueke kembali mencuat setelah akseinya melawan AC Milan. Copyright: © ANP Sport via Getty Images
Sempat terbenam karena pamor Cody Gakpo bersama PSV Eindhoven belakangan ini, nama Noni Madueke kembali mencuat setelah akseinya melawan AC Milan.

FOOTBALL265.COM - Sempat terbenam karena pamor Cody Gakpo bersama PSV Eindhoven belakangan ini, nama Noni Madueke kembali mencuat setelah akseinya melawan AC Milan.

Dalam laga persahabatan antara De Rood-witten vs I Rossoneri pada Sabtu (31/12/22) lalu sang winger lincah menyarangkan dua gol yang membantu timnya menang 3-0.

Publik seolah teringat kembali jika PSV memang punya rising star lain selain Gakpo yakni Madueke.

Hanya saja sinar Gakpo yang baru saja meresmikan kepindahan ke Liverpool memang lebih terang namun bukan berarti Madueke kalah dalam bakat.

Tapi siapa sebenarnya Noni Madueke? Berikut INDOSPORT berikan profilnya untuk anda.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by PSV (@psv)

Madueke lahir dan besar di Barnet, Inggris, yang masih dalam cakupan wilayah London pada 10 Maret 2002.

Layaknya anak Inggris kebanyakan, ia pun membayangkan dirinya bisa menjadi bintang sepakbola besar sehingga sejak usia dini mulai menekuni olahraga tersebut.

Crystal Palace menjadi tempat persinggahan pertama Madueke. Ia menjadi bagian akademi The Eagles sejak umur sembilan tahun.

Pada 2014 Noni Madueke memutuskan untuk menyebrang ke akademi klub London lain, Tottenham Hotspur, namun ia hanya bertahan di sana empat tahun sebelum sempat melakukan debut senior bersama The Spurs.

PSV Eindhoven menjadi tujuannya. Madueke merantau ke Belanda saat masih berusia 16 tahun. Kedengarannya memang nekat tapi keputusan ini yang membuatnya di masa depan membuat klub-klub raksasa seperti AC Milan dan Manchester United menyesal.