In-depth

Hati-hati! Ini 3 Pemain Berbahaya di Laga Piala AFF 2022 Filipina vs Timnas Indonesia

Senin, 2 Januari 2023 09:41 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Konferensi pers jelang pertandingan Filipina vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, yang digelar pada Minggu (01/01/23). Foto: Zainal Hasan/INDOSPORT. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Konferensi pers jelang pertandingan Filipina vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, yang digelar pada Minggu (01/01/23). Foto: Zainal Hasan/INDOSPORT.
Filipina Tidak Boleh Dianggap Remeh

Sebastian Rasmussen (Timnas Filipina)

Selain Kenshiro Daniels, Timnas Indonesia juga terancam akan kehadiran Sebastian Rasmussen yang juga berstatus top skor di skuad The Azkals.

Padahal, pemain yang satu ini tergolong wajah baru di Timnas Filipina usai melakoni debut melawan Brunei Darussalam tempo hari.

Ia pun langsung melejit di Piala AFF 2022 setelah mencetak dua gol di laga tersebut, dan membantu timnya menang 5-0.

Usai menjadi senjata rahasia Timnas Filipina yang langsung tampil menggebrak, Sebastian Rasmussen saat ini pasti sedang panas-panasnya.

Gawang Timnas Indonesia bisa jadi makanan empuk untuknya nanti malam, dengan kecepatan serta tembakan kerasnya yang begitu mengancam.

Jelang Filipina vs Timnas Indonesia

Ketika Indonesia akan mati-matian berburu poin dan bersaing dengan Thailand di papan atas Grup A, Filipina mungkin mengusung misi berbeda.

The Azkals sudah pasti tersingkir di perburuan tiket semifinal mengingat mereka saat ini bertengger di peringkat tiga klasemen, dengan raihan poin yang sudah tidak dapat diharapkan lagi.

Akan tetapi, mereka patut berbangga karena memiliki catatan yang tidak terlalu buruk menghadapi Timnas Indonesia di Piala AFF.

Pasalnya, Timnas Indonesia yang terbilang digdaya atas Filipina berdasarkan catatan sejarah, ternyata selalu gagal menang melawan musuhnya yang satu ini di tiga pertemuan terakhir mereka di Piala AFF.

Di edisi 2018 dan 2016, kedua tim hanya bermain imbang, sedangkan di edisi 2014 Timnas Indonesia justru terhempas empat gol tanpa balas. Saat itu, skuad Garuda masih ditukangi Alfred Riedl.