Banyak yang kagum dengan kejelian tim pemandu bakat alias scout yang dimiliki oleh Brighton and Hove Albion dalam menemukan Kaoru Mitoma.

Selain harganya yang sangat murah, hanya sekitar 3 juta Euro, proses kepindahan si pemain sayap ke Liga Inggris pun terbilang 'tidak wajar'.

Biasanya untuk bisa bermain di Liga Inggris, pemain asal Asia harus sudah punya pengalaman tampil di kompetisi Eropa lain.

Contohnya saja Park Ji-sung, Shinji Kagawa, Son Heung-min, Maya Yoshida, termasuk para para pemain terkini macam Takehiro Tomiyasu dan Hwang Hee-chan. Semua sudah punya CV bersama klub benua biru sebelum hijrah ke Premier League.

Namun Mitoma berbeda. Ia langsung diciduk oleh Brighton saat masih memperkuat kesebelasan Jepang, Kawasaki Frontale.

Memang Mitoma punya statistik luar biasa biasa bersama Kawasaki dengan torehan 30 gol dan 20 assist yang sukses berbuah tiga trofi namun membeli pemain yang masih minim pengalaman di Eropa tetap sebuah perjudian.

Hanya saja pada dasarnya Brighton sejak promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris pada 2017/2018 silam, mereka kerap memboyong pemain potensial yang jarang tertangkap radar dan mengorbitkannya menjadi kaliber top.

Sebut saja Pascal Gross, Robert Sanchez, Tariq Lamptey, Leandro Trossard, dan Moises Caicedo. Beberapa lainnya sukses dijual kembali dengan memanen untung macam Yves Bissouma dan Dan Burn.

Hal ini tentunya jadi bukti jika Brighton memang pandai mengendus bibit pemain top dan inilah salah satu alasan kenapa mereka bisa terus bertahan sejak promosi dan kini berevolusi menjadi kuda hitam Liga Inggris.

Transfer Mitoma bisa Brighton rampungkan pada Agustus 2021 silam dan setahun masa peminjaman ke tim Belgia, Royale Union Saint Gilloise, memgikuti.