Selain kemampuan ball stopping-nya, Devis Vasquez juga disorot berkat kemampuannya memainkan bola.

Kemampuannya itu pun nampak menonjol di tengah karakteristik permainan mantan klubnya, Club Guarani, yang tidak banyak bergerak dari belakang.

Namun dalam beberapa kesempatan, Devis Vasquez menunjukkan kemampuan first touch terhadap bola yang cukup apik.

Selain itu, ia juga tidak panik saat berada di bawah tekanan lawan - yang mana kualitas yang sangat krusial bagi seorang kiper.

Ketenangan adalah kunci keberhasilan kiper dalam menghalau bola dan menjaga gawangnya aman dari serangan musuh.

Di luar kehebatan-kehebatan tersebut, Devis Vasquez tentu bukan tanpa celah. Bagaimanapun juga, ia adalah kiper muda yang masih butuh bimbingan dan lebih banyak jam terbang.

Namun nampaknya hal tersebut tidak akan jadi masalah, mengingat ia memiliki Mike Maignan di AC Milan yang bisa mengajarinya banyak hal.

Mike Maignan, seperti halnya Manuel Neuer dan Gianluigi Buffon, memiliki jiwa kepemimpinan di lini belakang dan mampu bekerja sama dengan baik dengan para bek yang berjaga di depannya.

Devis Vasquez, yang belum mengantongi kelebihan ini pun bisa belajar dari sang senior, sseiring dimulainya hari-harinya di Milanello sebagai pemain AC Milan.

Pasalnya, kiper kelahiran 12 Mei 1998 ini terlihat belum mantap dalam memimpin pertahanan di lini belakang Club Guarani. Ia masih ragu-ragu kapan harus bergerak maju, berhenti, atau mundur.