4 Alasan Kenapa Shin Tae-yong Layak Dipertahankan Meski Gagal Bawa Timnas Indonesia Juara Piala AFF
Masih tanpa prestasi nyata terutama di tingkat senior adalah salah satu noktah hitam dalam karier Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia.
Optimisme yang sempat ia bangun saat menjadi runner-up Piala AFF 2020 lalu seolah sirna dengan predikat semifinalis setahun berselang.
Hanya saja Shin Tae-yong tetap patut diberi jempol untuk bagaimana usahanya mengubah kultur timnas Indonesia dari yang tadinya terkesan lapuk dan busuk kini menjadi lebih bergairah dan seperti tahu kemana harus melangkah.
Dipromosikannya segudang pemain muda berbakat seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho, dan masih banyak lagi jadi salah satu alasannya.
Saat ini memang pencapaian STY masih mendekati nol, namun setidaknya para pemainnya kini masih bisa jadi tulang punggung timnas Indonesia hingga satu dekade lagi.
4. Kontrak Belum Usai
Salah satu alasan terpenting kenapa Shin Tae-yong belum layak diberhentikan oleh PSSI adalah kontrak sang juru latih yang masih tersisa hingga akhir tahun ini.
Bahkan sebelumnya ada wacana untuk menambah masa bakti eks manajer Seongnam Ilhwa itu pasca suksesnya lolos ke Piala Asia 2023 dan menang dalam uji coba kontra Curacao beberapa waktu lalu.
Kestabilan dan konsistensi berperan besar dalam proses menuju sukses dan timnas Indonesia bukan pengecualian.
Sukses yang terlihat instan para rival di Piala AFF seperti Thailand dan Vietnam sebenarnya tidak demikian. Sepakbola mereka sudah lebih bagus dan tertata sehingga pergantian pelatih imbasnya tidak akan sebesar di timnas Indonesia.
Shin Tae-yong lebih dari sekedar layak untuk diberi izin menghabiskan sisa kontraknya oleh PSSI. Setelah itu, baru sama-sama kita nilai kepantasanya untuk diberi perpanjangan atau mencari nakhoda baru yang dirasa bisa mengantarkan Garuda ke masa kejayaan.