In-depth

Rekam Jejak La Nyalla Mattalitti, dari Dualisme Kompetisi hingga Tersangka Dugaan Korupsi

Selasa, 17 Januari 2023 11:38 WIB
Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI periode 2012-2016, La Nyalla Mahmud Matalitti. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ketua Umum PSSI periode 2012-2016, La Nyalla Mahmud Matalitti.
Pernah Tersandung Kasus Dugaan Korupsi

Setelah masa jabatan sebagai wakil ketua umum periode 2013-2015 habis, La Nyalla Mattalitti kemudian mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI untuk periode 2015-2019.

Ia pun terpilih menjadi ketua umum PSSI dengan meraih 94 suara lewat Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya.

Sayangnya pascaketok Palu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu Imam Nahrawi, resmi menjatuhkan sanksi berupa pembekuan kepada sepak bola Indonesia.

Kepengurusan La Nyalla Mattalitti tidak diakui oleh pemerintah dan kompetisi kembali tidak bergulir karena tidak dapat izin.

FIFA kemudian memberikan sanksi untuk kedua kalinya pada 2015 karena ikut campur tangan pemerintah di sepak bola.

Namun nasib sial yang menyertai La Nyalla tidak hanya sampai di situ. Pascagagal menjadi PSSI 1, ia terkena berita miring terlibat dugaan korupsi. 

Akan tetapi, pada akhir 2016 lalu, La Nyalla Mattalitti diputuskan tidak bersalah atas kasus pencucian uang dalam pengolaan dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur 2011-2014. 

Kini, pada awal tahun 2023, La Nyalla Mattalitti kembali ingin menduduki kursi PSSI 1 dengan mendaftar sebagai caketum PSSI periode 2023-2027.