Liga 1: Sentuhan Magis Ridwan, Lini Belakang PSIS Semarang Makin Banyak Pilihan

Ridwan bercerita tentang perasaan Brandon sebelum pertandingan. Pemain berdarah Jerman itu merasa sangat excited dan meminta saran Ridwan untuk mengontrol perasaan hatinya.
"Saya bilang rileks saja, nikmati suasana, nikmati permainannya. Brandon bisa melakukannya. Dia mampu menjaga dengan baik, mengantarkan timnya menang dan tidak kemasukan," lanjut Ridwan.
Sebelum ada Ridwan, PSIS memang dikenal kerap mengorbitkan pemain muda. Wahyu Prasetyo yang kini tak tergantikan juga awalnya seperti Meru dan Brandon, punya kualitas tapi belum dapat kesempatan.
Begitu pula dengan Pratama Arhan yang kini sudah membela tim Liga 2 Jepang, FC Tokyo. Dia sudah mendapat kesempatan bermain di Liga 2 dan tak tergantikan di timnas Indonesia dalam usia 21 tahun.
Ridwan pun kemudian berbicara tentang misi CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, tentang pemain muda. Dia diminta melanjutkan tradisi memberi kesempatan kepada pemain binaan sendiri.
"Sesuai arahan CEO, kita sudah punya development, maka pembinaan yang kita lakukan, jalur promosi yang diberikan sangat bagus sekali," tutur Muhammad Ridwan.
"Siapa tahu kelak PSIS akan menjadi barometer untuk membina para pemain muda dan memberi kesempatan bagi para pemain muda," pungkasnya.
Kehadiran Brandon dan Meru membuat PSIS yang awalnya krisis bek tengah, kini semakin banyak pilihan. Situasi menguntungkan ketika Alfeandra Dewangga masih cedera.
PSIS Semarang kabarnya juga tak akan memakai bek asing di sisa Liga 1 2022-2023. Rumor yang berkembang, posisi Alie Sesay akan digantikan pemain asing berposisi winger.