In-depth

Memahami Akal Sehat Harry Kane Usai Siap Perpanjang Kontrak di Tottenham Hotspur

Jumat, 27 Januari 2023 15:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/David Klein
Proses gol kedua Harry Kane di laga Crystal Palace vs Tottenham Hotspur (05/01/23). (Foto: REUTERS/David Klein) Copyright: © REUTERS/David Klein
Proses gol kedua Harry Kane di laga Crystal Palace vs Tottenham Hotspur (05/01/23). (Foto: REUTERS/David Klein)
Tottenham Hotspur Selalu Gagal

Berkaca dari pencapaian Tottenham Hotspur selama satu dekade terakhir, Harry Kane sejatinya punya kesempatan meraih gelar juara.

Kesempatan pertama datang di Liga Inggris musim 2015/16. Saat itu, Tottenham berpeluang menjuarai kancah liga sebelum akhirnya didahului oleh Leicester City.

Lalu selang beberapa tahun kemudian, Harry Kane juga punya peluang menjuarai Liga Champions 2018/19 bersama Tottenham. Tapi, ia harus menerima kenyataan tumbang dari Liverpool.

Tak butuh waktu lama, Tottenham dan Harry Kane kembali memiliki peluang jadi juara Piala Liga Inggris (Carabao Cup) pada 2020/21.

Sayangnya Tottenham memutuskan memecat Jose Mourinho sebelum final dan digantikan Ryan Mason yang belum punya pengalaman sama sekali.

Kegagalan demi kegagalan menjadi juara ini seharusnya menyadarkan Harry Kane bahwa ada waktunya dirinya untuk Move On dan menanggalkan kata ‘setia’ ke Tottenham demi ambisi pribadinya.

Tapi Harry Kane memutuskan setia dan ingin meraih gelar bersama Tottenham, sama seperti Francesco Totti yang loyal kepada AS Roma.

Bedanya, Totti mampu membawa AS Roma meraih gelar dan kebetulan Il Lupi merupakan klub yang identik dengan gelar juara dalam sejarahnya.

Berbeda dengan Tottenham yang justru tak punya riwayat juara. Alhasil, ada baiknya bagi Harry Kane mulai memikirkan ambisi pribadinya agar bisa meraih gelar untuk melengkapi karier hebatnya.