Liga Indonesia

Liga 1: Sebelum Gabung Persija, Witan Sudah 'Sambat' Kerasnya Main Bola di Eropa

Rabu, 1 Februari 2023 13:55 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Instagram@persija
Witan Sulaeman gabung Persija Jakarta. (Foto: Instagram@persija) Copyright: © Instagram@persija
Witan Sulaeman gabung Persija Jakarta. (Foto: Instagram@persija)

FOOTBALL265.COM – Bintang baru Persija Jakarta, Witan Sulaeman, ternyata pernah mencurahkan betapa kerasnya meniti karier sepak bola di Eropa sebelum akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia.

Witan Sulaeman membuat kejutan bagi dinamika bursa transfer Liga 1 Indonesia. Eks pemain FK Senica ini secara resmi bergabung Persija Jakarta.

Witan Sulaeman didatangkan oleh Persija Jakarta dari AS Trencin dan dikontrak selama 3,5 tahun, seperti yang diketahui dari situs Persija pada Selasa (31/01/23).

Kepulangan Witan Sulaeman ke Indonesia setelah hampir tiga tahun mengadu nasib di Eropa jadi topik panas di kalangan pecinta sepak bola tanah air.

Banyak yang meyakini bahwa apa yang dipilih oleh Witan Sulaeman itu merupakan sebuah kemunduran dan jadi kerugian besar bagi kariernya sendiri dan timnas Indonesia.

Namun di balik keputusannya tersebut, Witan sebelumnya  pernah mengakui tidak mudah bahwa bermain di Eropa tidak seperti yang dibayangkan orang-orang.

Selain kendala bahasa, Witan bahkan sempat takut pegang bola lantaran merasa minder dengan rekan-rekanya di Eropa yang mentalnya lebih baik daripadanya.

“Sulit dijelaskan, selalu ada tantangan tersendiri buat saya bermain di Eropa. Yang paling terasa mentalnya. Mental saya kayak saya belajar gimana agar mental saya lebih kuat di sepak bola,” turut Witan kepada BBC Indonesia, Desember lalu.

“Waktu pertama kali ke Eropa karena sering dimarahi, saya cuma bila bilang maaf, jadi mereka terus kasih tekanan, kasih bola, saya sampai takut pegang bola, ‘jangan kasih saya bola,” terangnya.

“Kalau misal teman saya marah, kita harus marah balik, karena teman-teman di Eropa itu mentalnya beda dengan di Indonesia,” lanjutnya.

Selain soal masalah mental, Witan juga mengungkapkan membandingkan pendapatannya bermain di Eropa dan di Indonesia.