Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri Berkarier di Liga 1, Spaso Lihat Masih di Jalur Eropa
"Saya pikir mereka berdua berada di tim yang bagus dan pelatihnya berasal dari Eropa. Jadi menurut saya sama saja, karena cara kerjanya juga Eropa. Satu pelatih dari Belanda dan Thomas Doll di Persija," tutur Spaso.
Dari apa yang telah dilihat Spaso, cara kerja Persija dan Dewa United sangat identik dengan sentuhan Eropa. Dua tim ini sangat peduli pada penguasaan bola.
Maka, ketika suatu saat nanti Egy dan Witan kembali ke Eropa, mereka akan terbang dengan bekal ilmu dari Thomas Doll dan Jan Olde Riekerink yang pernah berada di klub besar Eropa.
Thomas Doll merupakan mantan pemain Timnas Jerman yang pernah membesut Borussia Dortmund, Hamburger SV hingga Hannover 96. Sementara Riekerink pernah jadi asisten pelatih FC Porto dan pelatih kepala Galatasaray.
"Dua tim ini memainkan sepak bola gaya Eropa. Jadi menurut saya, mereka tidak akan ada penurunan di karir. Apalagi setelah satu musim atau lebih, mereka bisa balik ke Eropa, karena sudah kerja sama dengan pelatih Eropa," papar Spaso.
Meski belum pernah berkarier di Liga 1, Spaso yakin Witan dan Egy bisa berbuat banyak pada musim perdananya. Mereka adalah bakat besar yang kini ada di Timnas Indonesia.
"Tidak ada masalah (dengan adaptasi). Mereka pemain berkualitas dan pemain dari Indonesia. Adaptasinya pasti saya yakin gampang," ucap Spaso.
Ternyata, prediksi Spaso cukup tepat. Egy sudah mencetak gol perdananya untuk Dewa United di Liga 1. Sayangnya, gol itu tak membuat Dewa United menang, karena ditahan imbang Madura United 1-1, Kamis (2/2/23).
Sementara Witan Sulaeman masih dalam perjalanan ke Indonesia untuk memulai perjalanan baru bersama Persija Jakarta. Witan gabung Persija melalui proses fee transfer.