Man City Bisa Ciptakan Skandal Terbesar Sepak Bola, Klub-Klub Eropa Ini Juga Pernah Bermasalah
Dilansir dari Daily Mail, beberapa klub Eropa lainnya juga ada yang melakukan pelanggaran, satu di antaranya ialah yang dilakukan klub Liga Prancis (Ligue 1), Olympique Marseille, pada 1993 lalu saat presiden klub dijabat Bernard Tapie.
Skandal yang dilakukan adalah penyuapan pertandingan, akibatnya Bernard Tapie dipenjara dan mundur dari jabatan sebagai presiden klub dan Marseille disanksi dicabut gelar serta terdegradasi ke kasta kedua Liga Prancis.
Ada juga dua klub Skenderbeu dari Albania dan Pobeda dari Makedonia Utara yang disanksi larangan bertanding di kompetisi Eropa.
Skenderbeu disanksi selama 10 musim berlaku mulai 2018 sedangkan Pobeda disanksi delapan musim pada 2009 lalu.
Pada 2019 lalu lebih dari 40 orang dituduh mengatur pertandingan Liga Spanyol antara Levante vs Real Zaragoza di akhir musim 2010-2011. Namun, Pelatih Real Zaragoza saat itu, Javier Aguirre, yang kini melatih Real Mallorca, dibebaskan.
Tetapi dua bekas pejabat Real Zaragoza dihukum dan dijatuhi hukuman penjara 15 bulan karena penipuan. Setahun berselang, mantan direktur klub Osasuna mengatakan melakukan pembayaran diduga dilakukan untuk mempertahankan timnya di kasta pertama Liga Spanyol pada 2012-13 dan 2013-14.
Skandal sepak bola dalam bayang-bayang Perang Dingin mengguncang Liga Jerman (Bundesliga) pada 1965 lalu yang menimpa Hertha Berlin.
Selain itu, skandal terbesar sepak bola Jerman dalam dekade terakhir ketika presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness, dihukum penjara karena penggelapan pajak pada 2014. Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 2016 usai dibebaskan.
Terbaru sebelum kasus Manchester City mencuat adalah skandal sepak bola yang dilakukan oleh Juventus karena pembukuan transfer palsu.
Mereka disanksi pengurangan penalti 15 poin karena dan beberapa pejabat klub dilarang melakukan aktivitas sepak bola, termasuk mantan presiden klub, Andrea Agnelli.
Sumber: Daily Mail