Joan Laporta menggantikan peran yang ditinggalkan oleh Josep Maria Bartomeu menjadi Presiden La Blaugrana, julukan Barcelona.

Hal tersebut dikarenakan Josep Maria Bartomeu dianggap sebagai orang yang menyebabkan Barcelona mengalami kesulitan ekonomi akibat utang yang sangat besar.

Menariknya, Joan Laporta memulai masa jabatannya sebagai Presiden Barcelona dengan langkah melepas Lionel Messi ke PSG.

Pada saat itu keputusan Laporta melepas La Pulga dari Camp Nou mendapatkan banyak kritikan dari sebagian besar pendukung La Blaugrana.

Selain itu, baru-baru ini Matias Horacio Messi sempat turut menyesalkan langkah tersebut, meskipun akhirnya meminta maaf.

Keadaan itu lantas membuat Joan Laporta memberikan reaksi. Presiden La Blaugrana tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada langkah lain yang tepat kecuali melepas Lionel Messi.

Meskipun sejatinya Barcelona telah mencapai kesepakatan pribadi (perpanjangan kontrak) dengan Leo Messi pada Agustus 2021 lalu. Namun, krisis keuangan yang ditinggalkan Bartemou menyebabkan hal itu gagal.

"Lionel Messi adalah bagian dari warisan klub ini. (Saat ini) dia telah menjadi milik Paris Sait Germain,” jelas Joan Laporta.

“Untuk menghormati, saya tidak akan berbicara. Saudara laki-lakinya dimaafkan dan itu dia,” tambah pria 60 tahun itu dikutip dari Diario Sport.

“Kata-kata kakak Messi tidak berdampak pada hubungan (baik) klub dengan Leo (Messi),” ujar Presiden Barcelona, Joan Laporta. 

Sumber: Diario Sport