FOOTBALL265.COM - I Putu Gede membeberkan alasan terkuat atas pertimbangannya menerima tawaran untuk membesut klub Liga 1, Arema FC sebagai pengganti Javier Roca.
Padahal, dia tahu betul klub berlogo kepala singa sedang mengalami penuh dinamika di luar lapangan, imbas dari Tragedi Kanjuruhan.
Mulai terjadinya banyak gerakan demonstrasi, hingga aksi pengrusakan bus di Sleman dan pengrusakan kantor dan store klub di Malang.
"Saya selalu mengikuti Arema. Situasi yang terjadi saat ini, efek dari eksternal. Semua tahu itu," ucap I Putu Gede selepas debut mengalahkan Rans Nusantara FC, Rabu (08/02/23).
Sementara dari sisi prestasi, tim berjulukan Singo Edan itu sedang hancur lebur. Sebelum mengalahkan Rans, Dendi Santoso dkk kalah 5 kali beruntun di Liga 1.
Posisi Arema FC juga merosot tajam hampir ke papan bawah dari yang sebelumnya konsisten di jajaran 8 besar klasemen.
"Saya menerima tawaran melatih Arema FC itu menjadi tantangan. Kalau tidak ambil, saya tidak bisa mendapat pelajaran di sini," beber Putu.
Di sisi lain, labelnya sebagai salah satu legenda hidup klub Arema juga menambah keyakinannya untuk berlabuh di Malang.
Ya, I Putu Gede tercatat dua kali periode membela Arema Malang pada musim 1999-2001 dan 2004-2006 silam.
"Saya dibesarkan oleh Arema. Dari hati saya dan keluarga juga mendukung. Saya yakin bisa," beber eks kapten Persebaya dan Persita Tangerang itu.