Liga Inggris

Tuduh Man City Langgar Aturan Finansial, Operator Liga Inggris Terancam Dihujat Satu Dunia

Senin, 13 Februari 2023 10:12 WIB
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Reuters/Carl Recine
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Foto: Reuters/Carl Recine. Copyright: © Reuters/Carl Recine
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Foto: Reuters/Carl Recine.
Siapa yang Bersalah?

Legenda bek Timnas Inggris, Gary Neville, sejauh ini memang paling gencar menggaungkan perubahan regulasi Liga Inggris ke arah yang lebih baik.

Mengingat dalam 10 tahun terakhir, peraturan liga masih bisa dibilang belum ada kata adil di dalamnya.

Kasus Manchester City tersebut sejatinya bukan kali pertama menghebohkan publik Inggris. Tim besutan Pep Guardiola ini sempat dilarang tampil dua tahun di kompetisi Eropa.

Namun sanksi tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional, setelah Man City menang banding.

Lolos dari jeratan hukum di 2020, kini Man City tersandung lagi kasus serupa setelah Premier League kembali membuka penyidikan sejak 2019.

"Jika mereka melanggar, maka harus dihukum seberat-beratnya. Tapi jika mereka tidak melanggar, maka Premier League akan menurunkan reputasinya," terang Gary Neville.

"Saya sedikit ragu tentang dakwaan Premier League, pasalnya mereka sempat mengubah enam dakwaannya, muncul di surat kabar bahwa mereka salah tahun dan itu benar-benar ceroboh jika mereka sudah menyelidiki kasus ini selama 4 tahun."

Di lain sisi, Pep Guardiola menegaskan bahwa dirinya akan tetap bertahan di Man City, meski klubnya terbukti bersalah.

Pernyataan ini kontrak dengan omongan Pep sebelumnya, yang dengan lantang akan hengkang jika tim di belakang layar terbukti membohongi dirinya soal keuangan klub.

Pep sendiri saat ini masih ingin mempercayai rekan kerjanya dan akan terus menganggap bahwa mereka benar sampai terbukti bersalah.

Sumber: Daily Mail