Keputusan menggelar pertandingan home tanpa penonton lantas menimbulkan pertanyaan besar. Apakah keputusan ini menjadi sanksi bagi Madura United? 

Karena sebagaimana diketahui, laga home terakhir Madura United saat menjamu Persis Solo pada Senin (06/02/23) lalu, sempat diwarnai kericuhan kecil.

Kejadian itu berlangsung beberapa saat setelah Choirudin selaku wasit, menyudahi pertandingan yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Persis Solo.

Wasit dan perangkatnya mendapat protes cukup keras dari sejumlah pihak ketika berjalan meninggalkan lapangan untuk menuju ruang ganti.

Pihak klub lantas mematahkan asumsi tersebut. Pasalnya, keputusan izin menggelar pertandingan tanpa penonton sudah melalui sejumlah pertimbangan.

"Pelaksanaan pertandingan (melawan Persita Tangerang dengan) tanpa penonton bukan karena adanya sanksi," bilang Direktur PT PBMB, Annisa Zhafarina. 

"Tetapi atas beberapa rekomendasi setelah 3 kali menggelar pertandingan (kandang dengan) penonton," imbuh putri presiden klub, Achsanul Qosasi tersebut.

Pada putaran kedua Liga 1 musim ini, Madura United memang mendapat kepercayaan penuh untuk menggelar pertandingan dengan kehadiran penonton.

Kendati demikian, pihak keamanan menerapkan pembatasan kehadiran penonton 60 persen dari kapasitas Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan.

Dimulai ketika Madura United menjamu Persib Bandung (20/01/23), Persebaya Surabaya (29/02/23) dan yang terakhir melawan Persis Solo (06/02/23).