Liga 1: Tekad I Putu Gede Bangkitkan Arema FC di Tengah Kondisi Tak Normal
I Putu Gede bukan tanpa persiapan saat menerima tawaran menjabat sebagai head coach Arema FC untuk menggantikan Javier Roca.
Dia lantas menempuh metode pendekatan secara emosional kepada seluruh pemain, dalam upaya membangkitkan mentalitas khas Arek Malang.
Setelah Tragedi Kanjuruhan, memang banyak dinamika yang dialami Tim Singo Edan. Beragam aksi itu terbukti menjalar pada runtuhnya mental bertanding.
Buktinya, Arema FC sempat mengalami masa-masa sulit ketika menelan kekalahan lima kali secara beruntun di Liga 1 dan berujung perpisahan dengan Javier Roca.
Peringkat tim pun melorot tajam. Johan Ahmat Farizi dkk terlempar dari jajaran 8 besar hingga kini menghuni urutan 10 klasemen Liga 1 dengan 29 angka.
"Setelah menang dan kalah lagi, secara psikis memang terbebani. Ini kembali menguji (mentalitas) Arema FC sendiri," I Putu Gede membeberkan.
"Pemain harus berpikir ke depan, mesti profesional. Memang rasanya sayang kalau kita kehilangan (poin) dalam satu pertandingan," tambah dia.
Namun, dia memberi motivasi tinggi agar anak asuhnya tidak terus meratapi kegagalan. Masih banyak kesempatan untuk memperbaiki prestasi tim di Liga 1.
"Terlepas dari apapun, lebih bagus kalau kita berikan penampilan terbaik buat keluarga, untuk membangkitkan kepercayaan diri,"
"Mereka mesti mencintai profesinya sebagai pemain sepak bola. Dan sejauh ini, respons mereka cukup baik. Berat, tapi saya yakin bisa," kata pelatih anyar Arema FC di Liga 1, I Putu Gede.