Akan tetapi, Sheikh Jassim bagaimanapun juga masih harus bersaing dengan Sir Jim Ratcliffe, investor yang juga tidak kalah potensial dalam membidik Manchester United.

Jika Sheikh Jassim mengantongi ‘reputasi’ sebagai investor kaya raya dari Timur Tengah, di sisi lain Sir Jim Ratcliffe memiliki keunggulan sebagai orang asli Inggris.

Pebisnis kelahiran Failsworth 70 tahun lalu ini juga pernah dikaitkan dengan Chelsea, saat klub Liga Inggris asal London tersebut sedang on sale.

Latar belakangnya bisnisnya pun cukup mentereng dengan menimba ilmu manajemen akuntansi di London Business School dan kemudian terjun ke sektor ekuisitas.

Pada 1998, ia mendirikan Ineos, perusahaan kimia terbesar di Inggris. Bisnis ini pun menjadikannya pria terkaya di Inggris pada 2018.

Kurang lebih empat tahun setelahnya, Sir Jim Ratcliffe kabarnya mengantongi kekayaan bersih 12,8 miliar poundsterling atau Rp233,8 triliun.

Sir Jim Ratcliffe tentu punya keunggulan sebagai orang ‘lokal’ yang ingin mengakuisisi klub asal Inggris, apalagi sebesar Manchester United.

Dari segi kekayaan dan kemampuan secara materi, ia jelas tidak kalah dari Sheikh Jassim sang investor tajir asal Qatar.

Selain itu, Sir Jim Ratcliffe pun pendukung Manchester United sejak lama, plus perusahaannya sudah lama memiliki klub sepak bola (Nice dan Lausanne).

Tentu patut dinanti siapa yang nantinya bakal memenangkan perburuan Manchester United ini. Apakah Sehikh Jassim atau Sir Jim Ratcliffe? Mari kita tunggu saja. 

Sumber: BBC, Manchester Evening News