Sebagaimana diketahui, Derby Jatim antara Arema FC versus Persik Kediri harus berlangsung di tempat netral, Stadion PTIK Jakarta.

Situasi ini menyusul sanksi yang tengah dijalani Arema FC, buntut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai lawan Persebaya di Malang (01/10/22) lalu.

Komite Disiplin mewajibkan Arema FC mesti menggelar semua laga home musim ini di luar Malang, plus berstatus tanpa penonton.

Namun, Divaldo Alves tak melihat hal ini sebagai satu keuntungan. Kendati Persik menghadapi Arema FC di tempat netral tanpa penonton. 

"Tapi itu tidak terlalu kami pikirkan. Saya hanya minta pemain untuk fokus ke pertandingan lawan Arema FC," ucap Pelatih Persik Kediri tersebut.

Sebenarnya, menggelar laga home di tempat netral plus tanpa penonton tidak hanya dialami Arema FC saja. Beberapa tim juga demikian.

Persebaya Surabaya harus tampil di Gresik, begitu pula Persis Solo dan Bali United ke Sleman akibat stadionnya dipersiapkan sebagai venue Piala Dunia U-20.

Persik juga sempat mengalami situasi serupa. Bedanya, Persik tetap bertanding di Kediri meski tanpa penonton kala menjamu Madura United (24/02/23) lalu.

"Saya pikir, hampir semua tim mengalami situasi yang sama. Kadang-kadang ada penonton, kadang-kadang juga tidak setelah apa yang terjadi lalu," beber Divaldo.

"Meski sebenarnya, pertandingan dengan penonton akan terasa lebih panas. Tapi kami akan fokus mencapai target poin," pungkas dia.