Mengenal Morten Hjulmand, Wonderkid Tanpa Gol yang Justru Bikin AS Roma dan Juventus Tergila-gila
Lecce begitu terkesima dengan penampilannya dan memutuskan untuk menunjuk Morten Hjulmand sebagai kapten untuk musim baru Serie B 2021/2022.
Bukan sembarangan karena ia masih masuk dalam kategori pemain U-23 dan belum sepenuhnya memahami kultur klub serta negara barunya namun dipastikan keputusan tersebut diambil bukan atas pertimbangan pendek.
Hjulmand langsung bisa membuktikan jika Lecce tidak salah memberinya ban lengan. Di musim yang sama tiket promosi menuju Serie A dapat diantarkannya.
Lecce berhak naik kasta usai menjadi juara Serie B. Hjulmand tidak menyumbang satupun gol melainkan tiga assist namun itu sudah cukup untuk mengungguli Cremonese, Pisa, Monza, dan Brescia yang menjadi kompetitor.
Saat bermain di kompetisi yang lebih sengit di Serie A, performa Hjulmand tidak menunjukkan penurunan. Malahan sepertinya target untuk membawa Lecce bertahan di pucuk piramida Liga Italia bisa ia penuhi pula.
Saat ini kesebelasan asuhan Marco Baroni itu ada di peringkat 15 setelah melalui 24 pertandingan. Ada gap 10 poin dengan para rival di zona merah.
Hjulmand, yang masih belum bisa pecah telur soal gol di Liga Italia, lagi-lagi jadi kunci berkat 2,9 tekel, 1,28 blok, 2,38 potongan, 7,84 ball recoveries, serta 1,38 duel udara sukses. Statistik bak pemain veteran.
Tidak heran jika ia kemudian jadi incaran banyak klub yang lebih mapan. Andai dikelilingi pemain yang lebih baik bisa saja kehebatannya akan semakin terasah.
AS Roma butuh gelandang bertahan belia yang bisa menggantikan Nemanja Matic apabila lengser nanti. Begitu juga Juventus yang memang senang mengumpulkan talenta binaan rival untuk memperkuat diri.
Menarik untuk menanti manuver Morten Hjulmand selanjutnya. Tetap bertahan di Lecce yang mengikatnya hingga Juni 2024 atau mencari tantangan baru bersama klub besar baik di Liga Italia ataupun kompetisi top lainnya.