In-depth

Jadi Apa Habis Ketum PSSI? Mochamad Iriawan, Jalan Terjal Jabar 1

Jumat, 3 Maret 2023 07:33 WIB
Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Perpisahan Mochamad Iriawan sebagai Ketum PSSI di depan pelatih Shin Tae-yong dan skuad Timnas Indonesia U-20 di Lapangan A Senayan, Rabu (15/02/23). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Perpisahan Mochamad Iriawan sebagai Ketum PSSI di depan pelatih Shin Tae-yong dan skuad Timnas Indonesia U-20 di Lapangan A Senayan, Rabu (15/02/23).
Salah Satu Ketua Umum PSSI Terbaik

Keputusan Iwan Bule mendatangkan Shin Tae-yong untuk melatih timnas Indonesia, yang notanebenya adalah pelatih kelas dunia karena pernah menangani timnas Korsel di Piala Dunia 2018, ternyata cukup tepat.

Pasalnya bersama Shin Tae-yong, timnas Indonesia meraih banyak kemajuan. Mulai dari progres permainan mulai dari level kelompok usia muda hingga tim senior di Skuad Garuda.

Salah satu prestasinya adalah kembali merasakan turnamen paling bergengsi antar negara Asia, Piala Asia 2023. Terakhir kali Indonesia merasakannya adalah tahun 2007 ketika jadi tuan rumah.

Tetapi untuk soal gelar, Shin Tae-yong masih belum bisa membuat timnas Indonesia berhenti puasa gelar, karena sudah dari empat tahun tidak ada trofi yang bisa dimenangkan sekalipun Piala AFF.

Kendati demikian, banyak pihak baik dari publik maupun pemain timnas Indonesia yang menyebut kalau Iwan Bule adalah salah satu pemimpin PSSI terbaik sejauh ini.

"Ini benar, Pak Iwan Bule masih yang terbaik untuk PSSI," kata Asnawi Mangkualam di media sosial Instagramnya.

Selain bekerja dengan baik untuk Timnas Indonesia, Iwan Bule juga berkomitmen untuk membenahi kualitas kompetisi nasional.

Terutama ketika masa-masa kelam dunia dihantem badai Covid-19 di tahun 2020. Kompetisi saat itu ditunda hingga dua tahun ke depan.

Tetapi setelah roda kompetisi mulai berjalan kembali, Iwan Bule justru menaikan gaji wasit hingga Rp10 juta dari sebelumnya Rp3,5 juta.

Hal itu dilakukan demi menjaga integritas pengadil di lapangan agar tidak terlibat match fixing. Padahal saat itu PSSI juga sedang kesulitan finansial karena Covid-19.

Jalan Terjal Menuju Jabar 1

Sayangnya dalam memimpin PSSI, Iwan Bule mendapat sejumlah masalah. Satu di antaranya yang paling fenomenal adalah Tragedi Kanjuruhan.

Jakarta - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu (1/10/2022). Diketahui, insiden tersebut menyebabkan seratusan korban meninggal dunia.

Peristiwa kelam itu telah mencoreng citra sepak bola Indonesia di mata dunia, karena menjadi tragedi paling mematikan di sepak bola urutan kedua setelah peristiwa di Peru.

Akibat tragedi Kanjuruhan, kompetisi Liga 1 yang baru berjalan pasca Covid-19 kembali harus dihentikan demi melakukan penyelidikan kasus ini.

Selain itu, pemerinha juga membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengumpulkan bukti di lapangan, dan dijadikan rangkuman untuk dilaporkan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Salah satu rekomendasinya adalah meminta pengurus dan ketua umum PSSI untuk mundur. Sontak hal itu jelas membuat citra Iwan Bule jelek di mata publik.

Selang beberapa waktu kemudian, Iwan Bule pun memutuskan untuk mempercepat proses KLB dengan agenda pemilihan ketua umum PSSI yang baru.

Dalam proses KLB, Iwan Bule tidak bersedia untuk kembali maju lagi. Sebuah sikap kesatria disaat citranya dihajar habis-habisan oleh publik.

Iwan Bule meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB), Kamis (16/2/23). Voters PSSI kemudian memilih Erick Thohir sebagai Ketua Umum yang baru.

Seandainya tragedi Kanjuruhan tidak terjadi dan Covid-19 tidak membuat kondisi ekonomi Indonesia memburuk, mungkin citra Iwan Bule di sepak bola Indonesia dikenal cukup bagus.

Hal itu bisa jadi modal dirinya mengincar kursi kepala daerah pada Pilkada 2024 mendatang. Ya, diketahui kalau Iwan Bule berusaha untuk maju dalam Pilgub Jabar 2024, dengan mencari nama dari sepak bola Indonesia.

Langkah itu mengikuti jejak Edy Rahmayadi yang akhirnya sukses menjadi Gubernur Sumatera Utara. Figurnya dikenal luas saat menjadi ketua umum PSSI.

Ambisi Iwan Bule maju Jabar 1 juga sudah terendus dengan keputusan kontroversialnya untuk timnas Indonesia, yang beberapa kali berlaga dan TC di kawasan Jawa Barat.

Selain itu, beberapa baliho dan stiker juga terlihat menghiasi sejumlah wilayah disaat Iwan Bule masih menjabat ketua umum PSSI.

Bagi Iwan Bule sendiri, mengurus rakyat Jawa Barat bukanlah hal asing bagi dirinya. Sebab ia pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Jabar pada tahun 2018 lalu, dan juga Kapolda Jabar.

Kini pasca purna tugas di PSSI, target Iwan Bule menuju kursi kepala daerah di Jabar semakin terendus kencang.

Salah satu partai politik, PAN, mengaku membuka peluang untuk menduetkan Desy Ratnasari sebagai calon tunggal kandidat Gubernur Jabar 2024 dengan Iwan Bule.

Bima mengaku senang bila bergabungnya Iwan Bule ke PAN menjadi kenyataan. Karena dalam sejumlah agenda PAN, Iwan Bule nampak aktif dan ikut tampil di atas panggung selayaknya politisi lainnya.

“Teh Desy adalah salah satu kader yang memang disiapkan partai untuk memimpin Jawa Barat," kata walikota Bogor, Bima Arya mengutip dari Tirto.