Erick Thohir Ungkap Hubungannya dengan Presiden 'Pesakitan' Inter Milan Steven Zhang
Saat berada di era kepemilikan Erick Thohir, Inter Milan sama sekali tidak bisa meraih trofi sama sekali baik itu di Liga Italia, Liga Champions, atau Coppa Italia.
Paling banter Hitam-Biru hanya bisa finis di empat besar dan beberapa kali bahkan harus berjibaku di papan tengah kompetisi domestik.
Praktis Liga Champions menjadi sesuatu yang langka digelar di Giuseppe Meazza. Pasalnya Liga Europa sempat menjadi habitat mereka di beberapa kesemapatan.
Saat Steven Zhang datang, perlahan masa keemasan Inter Milan kembali datang. Sukses terbesar jelas juara Liga Italia 2020/2021 lalu di bawah asuhan pelatih Antonio Conte.
Bersama Simone Inzaghi di posisi nakhoda, Inter Milan era Zhang juga masih bisa akrab dengan trofi. Satu Coppa Italia dan dua Piala Super Italia jadi persembahan sang allenatore dalam dua musim terakhir.
Hanya saja bukan berarti rezim Zhang bisa dikatakan tanpa cela. Ia dan Suning Group dianggap kurang royal dalam mengeluarkan bujet klub yang berujung pada kepergian Conte dan sejumlah pemain kunci pasca perayaan Scudetto.
Ekonomi Zhang dan perusahaannya memang tidak sehat karena di China ia bahkan menjadi buronan karena perihal utang. Tidak heran jika banyak fans Inter Milan yang ingin punya pemilik baru.
Saat ditanya apakah Erick Thohir berniat untuk kembali menjadi owner Inter Milan, ia menolak halus. Ia untuk saat ini hanya bisa menjadi suporter dari jauh mengingat ada tanggung jawab baru yang harus diebannya sebagai ketua umum PSSI dan juga menteri BUMN Indonesia.
"Saya rindu sekali Inter Milan namun tidak bisa membelinya kembali karena pekerjaan di Indonesia. Untuk sekarang tidak ada pikiran untuk membeli klub manapun," beber Erick Thohir lagi.
Erick Thohir sudah dinanti tugas berat di PSSI. Tantangan terbesar baginya adalah memerangi kebusukan federasi tersebut sehingga wajar jika ia harus melupakan sejenak kecintaannya pada Inter Milan dan Liga Italia.
Sumber: Sportmediaset