Liga Indonesia

Liga 1: Berantas Match Fixing, Erick Thohir Dimodali FIFA Alat Deteksi Canggih

Senin, 6 Maret 2023 21:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© PSSI
Keterangan Erick Thohir terkait update terkini Piala Dunia U-20 2023. (Foto: PSSI) Copyright: © PSSI
Keterangan Erick Thohir terkait update terkini Piala Dunia U-20 2023. (Foto: PSSI)
Seminar FIFA

Lebih lanjut, FIFA juga akan memberikan pembekalan atau seminar kepada pemain, wasit, pelatih, dan semua stakeholder sepak bola nasional soal aturan dan hukuman apabila terlibat match fixing.

"Kalau tidak meleset, akan ada pendidikan mengenai aturan dan hukuman pengaturan skor. Kalau tak salah pertengahan Juni. Mereka (FIFA) akan datang training sistem wasit, pemain, penyegaran aturan pertandingan," tuntas Erick Thohir.

Usai terpilih jadi Ketum PSSI pertengahan bulan lalu, Erick Thohir menegaskan kesiapan memberantas match fixing. Dia menggandeng FIFA, Kepolisian dan pemerintah, melalui Menpora.

Dalam keterangan pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (19/2/22), Erick Thohir mengatakan isu ini terus terjadi berulang sejak lama. Sejauh ini belum ada efek jera bagi pelaku, sehingga dia akan memberantasnya mulai musim depan.

Ketum PSSI berencana menghukum pelaku match fixing seumur hidup. Bekerja sama dengan FIFA, pelaku akan dibekukan dari semua kegiatan sepak bola, tak hanya Indonesia tapi dunia.

Hukuman akan berlaku untuk pemain, wasit, pemilik klub, pengurus klub, pelatih, termasuk Ketum PSSI apabila terbukti melakukan match fixing.

Untuk memberantas match fixing, Erick Thohir mengatakan tidak perlu ada perubahan statuta PSSI. Semua itu sejatinya sudah diatur FIFA, tinggal butuh nyali untuk menerapkannya.