Liga Indonesia

Ketum PSSI Erick Thohir Puas Hasil 'Sidak' Stadion GBT, Siap Diverifikasi FIFA

Senin, 13 Maret 2023 17:03 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Gelora Bung Tomo. (Foto: PSSI). Copyright: © PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Gelora Bung Tomo. (Foto: PSSI).
Tinggal Masalah Perawatan

Di sisi lain, daya listrik sudah ditingkatkan, dari 197 kva menjadi 555 kva yang ditangani langsung oleh PLN Surabaya. PLN menjamin semuanya bisa berjalan lancar.
 
“PLN sudah memastikan hal-hal berkaitan dengan kelistrikan. Kita harus mengapresiasi kerja sama yang apik dari semua pihak terkait, hal positif yang harus terus dijaga agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa sukses,” papar Erick Thohir.

Selain lapangan utama, renovasi juga dilakukan di Lapangan A dan C di area GBT, plus Gelora 10 November dan Thor. Lapangan itu juga merupakan syarat dari FIFA untuk lapangan latihan tim peserta Piala Dunia U-20 2023.

Dalam kunjungan akhir Januari 2023 lalu, FIFA angkat jempol dengan progres perbaikan kedua lapangan tersebut. 

Otoritas sepak bola internasional itu sempat melakukan pengecekan struktur tanah, lapangan, panjang rumput serta sistem penyiraman dan drainase dengan alat instrumen yang mereka bawa. Hasil pengecekannya memuaskan.

Saat ini, Pemkot Surabaya tinggal fokus melakukan perawatan saja. Selain menjaga tingkat kerataan rumput, perawatan lainnya adalah penebaran pasir khusus dan pemberian bibit secara rutin agar permukaan lapangan ideal.

“Khusus lapangan, semua sudah aman,” kata Essy Asiah, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

“Kita sekarang bisa bersyukur di luar Jakarta punya fasilitas bagus berstandar internasional. Hal ini menunjukkan pembangunan tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga daerah-daerah lain,” kata Erick Thohir.

Sementara menyoal bau tak sedap yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Pemkot Surabaya juga sudah berhasil mengatasinya.  

Sejak 2015 sampah di TPA Benowo dimanfaatkan PT Sumber Organik (PTSO) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang diklaim terbesar dan pertama di Indonesia. PLTSa ini berkapasitas total sekitar 11 MW.

Mereka bekerja mengolah sampah menjadi listrik menggunakan metode Gasification Power Plant dan teknologi Sanitary Landfill Power Plant.