Papua Football Academy, Merintis Peradaban Baru Sepak Bola Papua
Pelatih kepala PFA, Ardiles Rumbiak menyadari bahwa membina talenta berkualitas tidak bisa dibentuk dalam waktu yang singkat. Segala aspek dasar untuk melahirkan talenta berkualitas perlu ditanamkan lebih dulu.
"Tidak hanya membentuk mental, fisik dan pemahaman mereka tentang sepak bola, tapi karakter, kedisiplinan, attitude dan mindset mereka juga harus kita bentuk. Saya punya harapan anak-anak kita ini bisa bersaing di sepak bola Indonesia 5-10 tahun mendatang, bahkan berkarier di luar negeri," ujar Ardiles.
Mantan pemain Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC itu sudah bermimpi sejak lama Papua punya sebuah akademi khusus sepak bola untuk anak-anak Papua yang ke depannya bisa membawa perubahan.
"Kalau dari pribadi saya, sisi positif dari PFA ini yang pertama memberikan dampak positif bagi seluruh anak Papua khusus untuk generasi yang akan datang, yang kedua Papua harus lebih serius lagi memperhatikan yang namanya pembinaan dan harus punya kompetisi," kata Ardiles.
"PFA ini memiliki satu program yaitu Children Safeguarding atau perlindungan terhadap anak jadi itu adalah salah satu standar FIFA dan Puji Tuhan mungkin di Indonesia baru kita yang menerapkan standar itu. Pembinaan usia dini itu bukan hanya dari segi pendidikan, perubahan pola pikir yang kita lihat, bukan hanya sekadar sepak bola tetapi mereka juga harus dilindungi."
Pengaruh keberadaan akademi sepak bola yang dikelola secara profesional terbukti dapat melahirkan banyak talenta-talenta yang berkualitas dan mencetak prestasi.
Di Afrika contohnya, bagaimana sepak bola mampu merubah perekonomian. Setiap tahun, beberapa pusat pelatihan dan akademi didirikan di Afrika, bahkan tim terkenal dari seluruh benua mengunjungi Afrika untuk membuka sekolah dan merekrut pemain baru.
Akademi olahraga Kadji di Kamerun adalah contoh yang sangat baik tentang seberapa efektif pusat pelatihan di akademi, di Afrika dan di seluruh dunia, karena banyaknya pemain internasional yang pernah mengenyam pendidikan di akademi ini.
Samuel Eto'o, Stéphane Mbia, Benjamin Moukandjo, Aurélien Chedjou, dan Idriss Carlos Kameni adalah beberapa pemain hebat jebolan akademi Kadji yang telah bermain untuk klub kelas dunia.
Tentunya, dengan komitmen besar dari PT Freeport Indonesia, PFA diharapkan bisa membawa peradaban baru bagi sepak bola Papua di masa mendatang.