In-depth

Kilas Balik Indonesia Waktu Terkena Sanksi Berat FIFA pada 2015 Silam

Rabu, 29 Maret 2023 05:45 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Acara Satu Hati untuk Garuda yang dihadiri pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Dirtek PSSI Indra Sjafri dan pemain Hokky Caraka di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (20/03/23).Acara ini sebagai bentuk dukungan untuk Timnas Indonesia U-20 yang aka Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Acara Satu Hati untuk Garuda yang dihadiri pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Dirtek PSSI Indra Sjafri dan pemain Hokky Caraka di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (20/03/23).Acara ini sebagai bentuk dukungan untuk Timnas Indonesia U-20 yang aka
Timnas Indonesia Jadi Korban

Dampak pembekuan dari FIFA membuat Timnas Indonesia tak diperbolehkan terjun ke kompetisi sepak bola internasional.

Skuat Garuda tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019 lalu. Dalam dua kompetisi tersebut, Timnas Indonesia sudah dijadwalkan bakal bersua Chinese Taipei, Irak, Thailand, dan Vietnam.

Efek domino juga dirasakan Timnas Indonesia di kelompok usia 19 dan 16 tahun. Ketika itu, pasukan Fachri Husaini dipastikan batal berlaga sebagai tuan rumah di turnamen regional, Piala AFF.

Meski begitu, FIFA memberikan dispensasi kepada Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di SEA Games 2015 Singapura. Garuda Muda boleh ikut serta di ajang pesta olah raga se-Asia Tenggara tersebut.

Setelah setahun berlalu, FIFA secara resmi mencabut sanksi untuk pembekuan sepak bola Indonesia. Pencabutan sanksi itu dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino saat berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 13 Mei 2016 silam.

Pria yang menggantikan Sepp Blatter sebagai orang nomor satu FIFA itu juga mengungkapkan alasan pencabutan sanksi kepada Indonesia.

Seperti dilansir Reuters, Infantino mengambil keputusan tersebut karena Pemerintah Indonesia telah mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI.

Menpora Imam Nahrawi sudah resmi mencabut pembekuan PSSI pada 10 Mei 2016. Pencabutan pembekuan itu dilakukan Imam setelah sepak bola Indonesia dibekukan sejak 17 April 2015.