Memahami Keputusan Mengagetkan PSIS Semarang Mempertahankan Vitinho
Riyan Ardiansyah bisa menjadi contoh betapa PSIS pintar memotivasi pemain agar seluruh potensi yang dimilikinya bisa keluar. Bayangkan saja, pada Liga 1 2019, jebolan PPLM Indonesia ini hanya pernah masuk tim inti dalam satu pertandingan.
Berdasarkan data Soccerway, dalam 12 kesempatan pada musim itu, ia jadi cadangan dan hanya punya kesempatan masuk tiga kali. Namun, PSIS tetap memberi kepercayaan pada Riyan dan seluruh potensinya perlahan keluar.
Pada Liga 1 2021/2022, Riyan tampil dalam 28 pertandingan, dengan rincian 12 kali inti dan 16 kali jadi cadangan. Dari rentetan penampilan itu, Riyan menyumbang satu gol ke gawang Persela Lamongan.
Musim ini, saat Liga 1 2022/2023 masih tersisa tiga pertandingan, Riyan sudah tampil 25 kali, dengan rincian 15 kali inti dan sepuluh kali jadi pemain pengganti. Torehan gol Riyan melejit dari satu menjadi lima.
Riyan hanyalah satu dari sekian banyak bakat yang akhirnya diangkat PSIS ke Liga 1. Ada Alfeandra Dewangga dan Pratama Arhan yang kini jadi opsi Timnas Indonesia. Wahyu Prasetyo juga tak tergantikan di bek tengah.
Ada pula Haudi Abdillah serta Ahmad Agung Setiabudi yang sudah meninggalkan PSIS dan kemudian merasakan dua gelar Liga 1 bersama Bali United.
Bisa jadi, PSIS sedang coba memanggil lagi potensi Vitinho yang pernah main di Liga 2 Portugal bersama klub Cova Piedade dan Vilafranquense. Tentu tak sembarang pemain akan dapat peran di klub Liga 2 Portugal jika tak memiliki kemampuan khusus.