FOOTBALL265.COM - Awalnya yang hanya rumor kini resmi sudah. Frank Lampard kembali menukangi Chelsea di sisa musim 2022/2023 ini sebagai pelatih caretaker.
Super Frank pulang ke Stamford Bridge menggantikan manajer lama, Graham Potter, yang didepak Todd Boehly dan manajemen The Blues hanya kurang dari tujuh bulan usai ditunjuk.
Pengumuman resmi soal Lampard sudah Chelsea edarkan per Kamis (06/04/23) malam dan sang legenda merasa siap untuk mengemban tanggung jawab yang dibebankan padanya.
Lampard tertantang untuk memperbaiki posisi Chelsea saat ini yang berada di urutan sebelas Liga Inggris (Premier League) meski ia sempat gagal berprestasi saat menjadi manajer utama pada 2019-2021 silam.
Sebagian fans London Biru merasa senang dengan penunjukan Lampard sebagai pelatih sementara sampai akhir musim namun tidak sedikit juga yang keheranan dengan langkah yang diambil Boehly dan kaki tangannya.
Pasalnya ada banyak kandidat pelatih lain yang harusnya bisa didekati sehingga tidak perlu menunjuk caretaker.
Ditambah lagi track record Frank Lampard di dunia manajemen yang tidak terlalu bagus. Selain dianggap tidak becus di periode pertamanya, ia pun sudah mengalami pemecatan saat menangani Everton dalam setahun terakhir.
The Toffees hanya ia berikan satu kemenangan dalam 14 laga terakhirnya bertugas di technical area yang mana menghasilkan surat PHK pada Januari 2023 lalu.
Chelsea mungkin ingin berhati-hati dalam penunjukkan manajer baru setelah menelan pil pahit dari pengalaman bersama Graham Potter namun kami rasa ada opsi yang lebih baik yang bisa dilakukan dari pada ini.
Berikut ini adalah enam poin kenapa seharusnya Chelsea tidak rujuk dengan Frank Lampard meski hanya sementara.